Rabu 15 Nov 2023 06:42 WIB

Israel Setuju BBM Masuk Gaza, Tapi Hanya untuk Truk PBB

Israel izinkan 24 ribu liter BBM masuk Gaza tapi bukan untuk operasional rumah sakit

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
 Israel telah memberikan persetujuan untuk 24 ribu liter (6.340 galon) bahan bakar diesel yang akan digunakan oleh truk untuk operasi PBB di Jalur Gaza
Foto: AP/Yousef Masoud
Israel telah memberikan persetujuan untuk 24 ribu liter (6.340 galon) bahan bakar diesel yang akan digunakan oleh truk untuk operasi PBB di Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Israel telah memberikan persetujuan untuk 24 ribu liter (6.340 galon) bahan bakar diesel, yang akan digunakan oleh truk untuk operasi PBB di Jalur Gaza, kata sumber kemanusiaan pada Selasa (14/11/2023).

Badan-badan bantuan di daerah kantong tersebut mengatakan kekurangan bahan bakar yang kronis telah menghambat upaya untuk mengirimkan makanan, air dan obat-obatan kepada warga Palestina di Gaza, yang dikepung ketika Israel melancarkan perang melawan militan Hamas.

Baca Juga

Dilansir dari Alarabiya, Rabu (15/11/2023), bahan bakar tersebut hanya diperuntukkan bagi truk-truk PBB, dan bukan untuk rumah sakit, kata sumber tersebut. Amerika Serikat menekan PBB untuk menerima bahan bakar tersebut, tambah sumber itu.

Militer Israel belum memberikan komentar. Belum ada komentar langsung dari Hamas. Belum jelas bagaimana bahan bakar tersebut akan disalurkan.

Mengutip sumber-sumber AS dan Israel, Axios melaporkan, bahwa Israel berencana mengizinkan truk-truk yang digunakan oleh badan pengungsi Palestina PBB UNRWA di Gaza untuk mengisi bahan bakar pada hari Rabu di persimpangan Rafah dengan Mesir.

Pejabat kesehatan Gaza telah menghentikan operasi di banyak rumah sakit di wilayah kantong tersebut karena kekurangan bahan bakar dan pasokan lainnya.

Kolonel Moshe Terto, yang memimpin badan kementerian pertahanan Israel yang menangani urusan sipil di Gaza, mengatakan Israel memantau situasi bahan bakar setiap hari.

“(Kami) akan berkoordinasi dan memfasilitasi pemasukan BBM bila diperlukan,” kata Terto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement