Kamis 16 Nov 2023 10:07 WIB

Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Harus Mundur Sekarang

Banyak warga Israel menuduh pemerintahan Netanyahu tidak kompeten

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mundur sekarang.
Foto: AP Photo/Abir Sultan
Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mundur sekarang.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan bahwa Israel tidak dapat membiarkan dirinya melakukan kampanye militer melawan Hamas berkepanjangan 'dengan PM yang tidak dipercaya'. Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan pada Rabu (15/11/2023) bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "harus mundur sekarang."

"Saya marah dengan Netanyahu, itu meluapkan emosi saya dari dalam," kata mantan Menteri Likud ini. Lapid menyerukan agar pemerintah Netanyahu digulingkan melalui mosi tidak percaya, yang memungkinkan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh anggota Likud lainnya.

Baca Juga

"Netanyahu harus mundur sekarang selama pertempuran berlangsung," kata pemimpin Yesh Atid kepada berita Channel 12 - pertama kalinya dia secara terbuka menyerukan penggulingan perdana menteri sejak awal perang.

"Kami akan duduk (di pemerintahan) di bawah kandidat lain dari Likud," ujarnya, mengklaim bahwa ia sedang berdiskusi dengan para pemimpin partai yang berkuasa mengenai masalah ini. "Ada banyak orang di sana yang memahami bahwa negara ini akan menuju ke tempat yang buruk."

"Pemerintah ini tidak berfungsi," lanjutnya. "Kita membutuhkan perubahan - Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye yang berkepanjangan dengan seorang perdana menteri yang tidak dipercaya oleh publik," tambahnya.

Lapid mengatakan bahwa ia siap untuk membentuk sebuah "pemerintahan rekonstruksi nasional" yang dipimpin oleh Likud, dengan partai-partai ultra-Ortodoks, Yisrael Beytenu pimpinan Avigdor Liberman, dan Persatuan Nasional pimpinan Benny Gantz, namun menekankan bahwa "Netanyahu tidak dapat memimpinnya."

Lapid tidak bergabung dengan kabinet perang yang dibentuk enam hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober bersama Gantz, dengan alasan bahwa kabinet tersebut tidak akan bisa berfungsi. Dia telah memberikan prasyarat untuk bergabung dengan pemerintah dengan menggulingkan menteri-menteri sayap kanan Bezalel Smotrich, yang memimpin Zionisme Agama, dan Itamar Ben Gvir, pemimpin Otzma Yehudit.

Netanyahu dianggap tak kompeten....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement