Sabtu 18 Nov 2023 07:50 WIB

Biden dan Emir Qatar Bahas Sandera di Gaza dan Bantuan Kemanusiaan

Qatar menjadi mediator dalam pembicaraan pembebasan sandera.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
File - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu Emir Qatar, Sheik Tamim bin Hamad al-Thani di Oval Office, 31 Januari 2022.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
File - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu Emir Qatar, Sheik Tamim bin Hamad al-Thani di Oval Office, 31 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRACISCO -- Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat (17/11/2023), mendesak pembebasan segera para sandera warga Israel yang disandera oleh Hamas. Desakan pembebasan sandera ini disampaikan selama pembicaraan Biden dengan pemimpin Qatar, yang memiliki hubungan dengan kelompok Palestina yang memerintah Gaza.

Kedua pemimpin ini juga membahas upaya untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza. Biden, yang berada di San Francisco untuk menghadiri KTT Asia-Pasifik, dalam pembicaraan telepon dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. 

Baca Juga

Keduanya "membahas kebutuhan mendesak agar semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan tanpa penundaan lebih lanjut," sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat. Biden juga menyinggung keputusan Israel untuk mengizinkan dua tanker diesel setiap hari masuk ke Jalur Gaza yang dilanda perang, menyusul permohonan dari Amerika Serikat.

Biden dan sang emir "membahas upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza dan keputusan Israel untuk melanjutkan pengiriman bahan bakar untuk bantuan penyelamatan jiwa," kata Gedung Putih. Keduanya membahas "hubungan strategis antara kedua negara" dan cara-cara untuk memperkuatnya, kata Emiri Diwan dari Qatar.

Diwan juga mengatakan bahwa Sheikh Tamim mengadakan pembicaraan dengan Raja Bahrain dan Emir Hamad bin Isa Al Khalifa. Kedua pemimpin membahas perkembangan di Gaza, serta "perkembangan regional dan internasional lainnya yang menjadi kepentingan bersama".

Panggilan dengan raja Bahrain dilakukan ketika perdana menteri dan menteri luar negeri Qatar melakukan perjalanan ke Manama untuk pertemuan dengan putra mahkota negara itu dan pejabat tinggi lainnya.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan kedua belah pihak "menekankan perlunya segera menghentikan perang di Gaza dan melindungi warga sipil". Kampanye udara dan darat Israel selanjutnya telah menghilangkan lebih dari 12.000 nyawa, termasuk 5.000 diantaranya adalah anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Qatar dalam beberapa tahun terakhir telah menolak langkah yang diambil oleh kerajaan-kerajaan Arab Teluk lainnya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement