Ahad 19 Nov 2023 10:36 WIB

Brigade Al-Qassam Ungkap Kebenaran Soal Dua Sandera yang Tewas di RS Al-Shifa

Pasukan Israel telah menyebabkan kematian lebih dari 60 sandera di Jalur Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Aktivis pro-Palestina menyerukan gencatan senjata Israel di Gaza saat protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 17 November 2023.
Foto:

Sebelumnya, juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah mengatakan Israel menolak gencatan senjata untuk pembebasan para tawanan di Gaza. Abu Ubaidah menambahkan, penolakan Israel tersebut tidak hanya membahayakan nyawa rakyat Palestina namun juga para sandera.

Abu Ubaidah mengatakan, pekan lalu ada upaya yang dilakukan oleh mediator Qatar untuk menjamin pembebasan sandera Israel, termasuk perempuan dan anak-anak, dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 perempuan Palestina. Jumlah tersebut mewakili jumlah total tahanan perempuan dan anak-anak yang ditahan oleh Israel pada 11 November. Israel meminta pembebasan seratus perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza.

Abu Ubaidah mengatakan, Hamas menetapkan syarat pembebasan sandera dengan gencatan senjata selama lima hari dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Abu Ubaidah menjelaskan Hamas dapat membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza dan pada akhirnya sandera yang dibebaskan dapat mencapai 70 orang karena rumitnya penahanan para sandera oleh berbagai faksi.

“Namun, musuh terus menunda-nunda dan menghindari pemenuhan kewajiban ini, tidak hanya mengabaikan nyawa warga sipil Palestina tetapi juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap pembunuhan para sandera," ujar Abu Ubaidah dalam pidato terbaru pada Senin (13/11/2023) yang dirilis oleh Resistance News Network di Telegram.

Abu Ubaidah menjelaskan, contoh yang paling jelas adalah pembunuhan terhadap tentara Israel yang ditangkap, Faoul Assyani. Tentara tersebut ditangkap hidup-hidup dan mencatat permohonan pembebasannya pada awal perang. Namun, Assyani terbunuh dalam pengeboman Israel beberapa hari yang lalu.

Kami memperingatkan musuh...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement