Ahad 19 Nov 2023 10:36 WIB

Brigade Al-Qassam Ungkap Kebenaran Soal Dua Sandera yang Tewas di RS Al-Shifa

Pasukan Israel telah menyebabkan kematian lebih dari 60 sandera di Jalur Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Aktivis pro-Palestina menyerukan gencatan senjata Israel di Gaza saat protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 17 November 2023.
Foto:

“Kami memperingatkan musuh dan semua pihak yang peduli dengan urusan para sandera dan tahanan bahwa kelanjutan agresi udara dan darat, tidak diragukan lagi dapat membahayakan nyawa mereka setiap saat," ujar Abu Ubaidah.

Sementara itu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan Israel tidak menuju ke arah yang benar dalam perang melawan Hamas saat ini. Dalam tulisan di platform media sosial, X, menteri sayap kanan itu menyerukan agar Israel berhenti bernegosiasi mengenai pembebasan sandera oleh pihak Hamas.

"Fakta bahwa setelah 41 hari, (Ketua Hamas Yahya) Sinwar masih dapat melakukan negosiasi untuk menetapkan syarat pembebasan para sandera menunjukkan kita tidak berada di arah yang benar," ujar Smotrich, dilaporkan Times of Israel, Kamis (16/11/2023).

Saat kabinet perang mengadakan pertemuan di Tel Aviv, Smotrich mengatakan bahwa, sudah saatnya kabinet perang menunjukkan kekuatan dengan memutus negosiasi dengan Hamas dan Qatar sebagai mediator. Smotrich mengatakan sudah saatnya Israel menetapkan persyaratan khusus untuk membebaskan sandera.  

"Untuk beberapa waktu sekarang, kita seharusnya menjadi pihak yang menolak untuk melakukan negosiasi, dan hanya berbicara dengan tembakan dan ledakan, itulah satu-satunya cara untuk membawa kembali semua sandera dan memulihkan keamanan bagi Negara Israel," ujar Smotrich.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement