REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kapal induk USS Gerald Ford akan diperluas penempatannya di Mediterania Timur. Keputusan itu seiring dengan berkecamuknya perang Israel-Gaza.
Pejabat pertahanan mengatakan kepada Alarabiya, penempatan Ford akan diperpanjang sekitar 30 hari. Sebelumnya Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memerintahkan pengerahan kelompok penyerang kapal induk AS ke Mediterania Timur dan penambahan jet tempur. Tindakan ini diklaim untuk mencegah Iran dan kelompok yang didukungnya berupaya memperburuk situasi atau memperluas perang Israel-Hamas.
USS Dwight D Eisenhower adalah kapal induk kedua di wilayah tersebut. Para pejabat pertahanan AS telah menegaskan kembali peningkatan postur militer AS di Timur Tengah dimaksudkan sebagai sinyal pencegahan bagi Iran, Hizbullah Lebanon, dan proksi lainnya di kawasan yang berpikir untuk membuka front kedua melawan Israel.
Terlepas dari langkah-langkah ini, terjadi peningkatan dalam pertukaran lintas batas antara Hizbullah dan Israel. Milisi yang mengaku mendukung Hamas di Gaza juga telah melemparkan drone dan roket ke Israel dari Irak, Suriah, dan Yaman.
Serangan terbaru dilakukan oleh Hizbullah Lebanon pada Senin (20/11/2023). Mereka menargetkan pasukan di Israel utara dengan drone, artileri, dan rudal.
Hizbullah mengatakan, mereka telah menembakkan “rudal Burkan” ke barak Israel. Kelompok itu juga mengklaim sejumlah serangan lain terhadap posisi Israel.
Tentara Israel mengatakan tiga drone diidentifikasi menyerang di dekat sebuah pos militer, tanpa menyebutkan lokasinya. Tel Aviv menyatakan tidak ada korban luka yang dilaporkan atas serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, 25 peluncuran diidentifikasi dari Lebanon menuju beberapa lokasi yang berdekatan dengan perbatasan. Pertahanan udara pun dapat mencegat sejumlah peluncuran dan sisanya jatuh di area terbuka.
“Tank, jet tempur, dan helikopter menyerang infrastruktur teror Hizbullah di Lebanon sebagai tanggapan atas peluncuran ke wilayah Israel,” kata pernyataan militer Israel dikutip dari Alarabiyah.
Selain itu, tentara Israel juga menyerang pejuang yang mencoba menembakkan rudal anti-tank di Lebanon selatan.