REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Deretan anak-anak Israel yang digambarkan sedang melakukan rekaman lagu, dengan cuplikan video serangan tentara Israel yang disempurnakan dengan efek CGI tentara Israel berperang di Gaza, mendapat banyak kecaman publik media sosial. Hal yang menjadi kritik banyak pihak adalah zionis menggunakan anak-anak Israel untuk menyanyikan lagu dengan lirik kebencian yang berisi kebanggan atas pembantaian rakyat Palestina di Gaza.
"Dalam waktu satu tahun kami akan memusnahkan semua orang...kami akan menghabisi mereka semua.." bunyi salah satu lirik lagu yang dinyanyikan anak-anak Israel tersebut. Selang berapa lama video klip lagu yang menampilkan penyanyi cilik itu diunggah ke media sosial, langsung memicu kemarahan di Israel pada Ahad (19/11/2023), setelah penyiar publik Kan membagikannya di X, hingga Senin (20/11/2023), pemilik akun menghapusnya tak lama kemudian.
Beberapa pihak menilai, video klip lagu tersebut mengerikan karena menggunakan kata-kata "memusnahkan" dan "menghabiskan" nyawa di Gaza, dengan memperlihatkan kebengisan anak-anak Israel bernyanyi sambil tersenyum. Sementara di sela itu ditampilkan adegan yang menunjukkan tentara Israel yang sedang beraksi mengebom gedung-gedung dan warga di Gaza, dengan gambaran heroik kibaran bendera Israel.
“Within a year we will annihilate everyone.”
An Israeli song about the war in Gaza featuring child singers sparked outrage in Israel on Sunday after public broadcaster Kan shared it on X, formerly Twitter, before deleting it shortly after. pic.twitter.com/qW9QvSCJZv
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) November 20, 2023
Pembuat lagu dan video ini adalah sekelompok organisasi di Israel bernama The Civil Front, dengan nyanyian tersebut berjudul "Lagu Persahabatan 2023," yang diunggah ke media sosial X pada hari Ahad. Sementara pada hari itu, serangan udara dan darat Israel telah merenggut lebih dari 13.300 orang nyawa warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuat lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
"Malam musim gugur tiba di pantai Gaza/Pesawat-pesawat mengebom, menghancurkan, menghancurkan/Lihatlah IDF (tentara Israel) melewati batas/Memusnahkan para pembawa swastika," demikian nyanyian anak-anak itu.
"Setahun lagi tidak akan ada apa-apa lagi di sana/Dan kami akan kembali dengan selamat ke rumah kami/Dalam waktu setahun kami akan memusnahkan semua orang/Dan kemudian kami akan kembali membajak ladang kami."
Lirik tersebut telah dikecam oleh warga Israel dan Palestina sebagai genosida. Jauh dari propaganda pinggiran, video tersebut telah dibagikan oleh lembaga penyiaran publik Israel, Kan, di situs web dan media sosialnya, sebelum akhirnya dihapus. Sementara itu, lirik 'Lagu Persahabatan 2023' adalah sebuah adaptasi dari sebuah lagu yang mengenang warga Israel yang terbunuh menjelang pendirian negara Israel pada tahun 1948, menurut Kan.