Rabu 22 Nov 2023 02:10 WIB

Tentara Israel Kehilangan 380 Prajuritnya Sejak 7 Oktober 2023

Hamas dan Israel semakin dekat dengan gencatan senjata

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV --- Tentara Israel kehilangan 380 prajuritnya sejak aksi 7 Oktober 2023. Dalam pertempuran terakhir, Selasa (21/11/2023), dua prajurit Israel tewas dalam pertempuran dengan Hamas di Jalur Gaza, demikian dilaporkan kantor berita militer Israel.

Dilaporkan bahwa sejak dimulainya operasi darat di Gaza, 68 prajurit Israel telah tewas dalam pertempuran dengan Hamas. Total tentara Israel tewas sejak serangan pejuang militan Hamas pada 7 Oktober telah melebihi 380 orang. Sementara itu, kelompok pejuang Hamas dan pihak berwenang Israel semakin dekat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram, bahwa pembahasan kesepakatan gencatan senjata 'semakin dekat'. Hamas dan Israel "semakin dekat dengan kesepakatan di tengah perang di Gaza," tulis Haniyeh. 

"Hamas memberikan tanggapannya kepada Qatar dan perantara-perantara lainnya," tambah Haniyeh tanpa menyebutkan rinciannya.

Ketegangan kembali memanas di Gaza dan beberapa wilayah Palestina pada tanggal 7 Oktober ketika para pejuang militan Hamas, melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Hamas menggambarkan serangannya sebagai respon terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem. 

Sebagai tanggapan, Israel telah mengumumkan blokade total Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang Palestina, dan telah mulai melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut dan beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan sejak 7 Oktober lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement