Kamis 23 Nov 2023 19:03 WIB

Sandera Israel akan Dibebaskan Mulai Jam 10 Pagi Setiap Hari

Setiap malam Israel akan menerima daftar sandera yang akan dibebaskan esok harinya

Sandera Israel Nurit Cooper dan Yocheved Lifshitz tiba di Tel Aviv Sourasky Medical Center - rumah sakit Ichilov di Tel Aviv, Israel pada Selasa (24/10/2023).
Foto: Oren ZIV / AFP
Sandera Israel Nurit Cooper dan Yocheved Lifshitz tiba di Tel Aviv Sourasky Medical Center - rumah sakit Ichilov di Tel Aviv, Israel pada Selasa (24/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sandera Israel dari Jalur Gaza akan dibebaskan mulai pukul 10 pagi waktu setempat (15.00 WIB) setiap hari setelah pertukaran daftar orang yang akan dibebaskan oleh kedua pihak dan diserahkan melalui Palang Merah. Hal ini disampaikan media Israel yang mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.

"Menurut garis besar kesepakatan itu, setiap malam Israel akan menerima daftar sandera yang akan dibebaskan esok hari melalui Palang Merah," menurut Otoritas Penyiaran Israel pada Rabu, mengutip sebuah sumber, yang menambahkan bahwa tindakan membebaskan sandera di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Baca Juga

Sumber itu menambahkan, "sebagai tanggapan, Israel akan menyediakan daftar tahanan keamanan (tahanan Palestina) yang akan dibebaskan hari berikutnya."

Sebelumnya para Rabu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan melakukan jeda kemanusiaan empat hari, dimana tanggal dimulainya akan diumumkan dalam waktu 24 jam.

Menurut perjanjian yang dimediasi Qatar itu, kesepakatan meliputi gencatan senjata empat jam, dibolehkannya 300 truk berisi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar untuk masuk Gaza, dan pembebasan 50 warga Israel yang disandera Hamas sebagai pertukaran dengan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

"Kemudian keluarga dari sandera yang akan dibebaskan tidak akan diberitahu pada malam (Rabu) untuk menghindari kekhawatiran mereka, jika Hamas tidak menepati janjinya," menurut media Israel, mengutip sumber resmi.

"Sandera yang dibebaskan akan diserahkan ke Palang Merang, kemudian masuk ke Israel melalui perbatasan Rafah baru kemudian Israel membebaskan para tahanan (Palestina)," kata sumber itu.

Mengenai tahanan Palestina yang tercakup dalam perjanjian, pejabat itu mengatakan kepada media, "Israel akan menentukan setiap hari tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara, dengan jumlah tiga tahanan untuk setiap sandera Israel."

Dia juga mengatakan penggunaan senjata akan dianggap sebagai pelanggaran perjanjian, namun tidak jelas apakah perjanjian akan dibatalkan. Pada Rabu, Kementerian Kehakiman Israel memberikan daftar nama 300 tahanan Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, yang memenuhi kriteria untuk dibebaskan di bawah perjanjian pertukaran.

Pada Rabu pagi, Pemerintah Israel menyetujui perjanjian jeda kemanusiaan dengan Hamas yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement