Jumat 24 Nov 2023 17:32 WIB

Gencatan Senjata akan Jadi Hari-Hari yang Rumit

Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari
Foto: Oren ZIV / AFP
Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari, Jumat (24/11/2023). Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas akan membebaskan 13 warga Israel yang mereka sandera.

Gencatan senjata dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat dan berlaku menyeluruh di wilayah selatan serta utara Gaza. Selama gencatan senjata berlangsung, bantuan kemanusiaan akan dialirkan ke Gaza, termasuk di dalamnya bahan bakar. Sejak menggempur Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel diketahui melarang pengiriman bahan bakar ke Gaza.

Baca Juga

Mesir mengungkapkan, 130 ribu liter solar dan empat truk gas akan dikirim ke Gaza setiap hari melalui Rafah selama masa gencatan senjata berlangsung. Selain itu, terdapat 200 truk pengangkut bantuan kemanusiaan lainnya yang bakal masuk ke Gaza setiap harinya. 

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 13 warga Israel yang sudah mereka sandera sejak 7 Oktober 2023. Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Qatar, para sandera akan dibebaskan pada pukul 16:00 waktu setempat. Doha diketahui merupakan mediator dalam kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel.

Sebagai timbal balik atas pembebasan sandera oleh Hamas, Israel pun akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. “Kami semua berharap gencatan senjata ini akan memberikan peluang untuk memulai upaya yang lebih luas untuk mencapai gencatan senjata permanen,” ujar seorang juru bicara Kemenlu Qatar.

Pasukan Israel akan tetap disiagakan.... 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement