Sabtu 25 Nov 2023 02:07 WIB

Setahun PM Anwar Ibrahim dan Kedekatannya dengan Indonesia

Anwar Ibrahim mempunyai banyak sahabat di Indonesia

Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim (DSAI) sudah setahun memimpin Malaysia pada 24 November 2023. Pelantikan Anwar Ibrahim tak hanya disambut di Malaysia, tetapi juga di Indonesia.
Foto: REPUBLIKA/Dessy Suciati Saputri
Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim (DSAI) sudah setahun memimpin Malaysia pada 24 November 2023. Pelantikan Anwar Ibrahim tak hanya disambut di Malaysia, tetapi juga di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim (DSAI) sudah setahun memimpin Malaysia pada 24 November 2023. Pelantikan Anwar Ibrahim tak hanya disambut di Malaysia, tetapi juga di Indonesia.

Tokoh-tokoh nasional Indonesia menyambut pelantikan DSAI sebagai “pelantikan seorang sahabat". Kunjungannya ke Indonesia juga disambut istimewa. Dari sambutan Preiden Jokowi hingga dikelilingi tokoh-tokoh nasional Indonesia.

Anwar Ibrahim mempunyai banyak sahabat di Indonesia. Kedekatannya dengan tokoh-tokoh nasional Indonesia, sejak masih muda.

Pada 1967, Anwar mengikuti pengaderan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekalongan, Jawa Tengah. Masa di HMI, Anwar bersahabat dengan para aktivis dan pemikir Islam modern, di antaranya Nurcholish Madjid, Fahmi Idris, Mar’ie Muhammad, dan Ekky Syahrudin. Anwar banyak belajar soal ideologi dan strategi politik.

“Saya memperoleh manfaat dari HMI karena mengikuti materi ideologi politik dan strategi di Pekalongan. Generasi saya itu istimewa. Abang-abang saya adalah Nurcholish Madjid, Fahmi Idris, Mar’ie Muhammad dan Ekky Syahrudin. Semua hebat-hebat,” kata Anwar saat menghadiri pelantikan Korps Alumni HMI (KAHMI) Malaysia, 2020 lalu.

Bersama Nurcholish Madjid, Anwar mendirikan Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara. Nurcholish sebagai ketua,  Anwar selaku Sekretaris Jenderal.

Menurutnya, kedekatannya dengan Indonesia jauh sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri.

“Hubungan saya, bukan sekadar hubungan diplomatis biasa. Indonesia merupakan negara yang memiliki tempat di hati sanubari saya,” ujarnya.

Semasa sulit, dipenjara, dan terombang-ambing, terbuang, dan menderita, sahabat-sahabat di Indonesia yang membantu. Salah seorang dari banyak sahabat di Indonesia,  Anwar menyebut nama Prof BJ Habibie, Presiden Indonesia ketiga. Ketika pengadilan menjatuhkan hukuman penjara kepada Pak Anwar, BJ Habibie -- yang saat itu menjadi wakil presiden Indonesia -- mengajukan permintaan kepada Pemerintah PM Mahathir agar Pak Anwar diperlakukan dengan baik.

"Habibie membuat sesuatu yang luar biasa dari segi hubungan diplomatik. Tolong jangan apa-apakan adik saya'," ungkap Anwar saat menghadiri tahlilan 28 hari kepergian Habibie di Jakarta pada 2019.

Permintaan Habibie itu sempat memicu ketegangan hubungan Indonesia dan Malaysia.

Kemudian, setelah keluar dari penjara, Anwar menjalani operasi saraf tulang belakang di Jerman.

Selama masa pemulihan, menginap di rumah Habibie di Jerman. Habibie pula yang sering membawa Anwar ke rumah sakit.

Pada 2015,  Anwar kembali diseret ke penjara. Sehari sebelum vonis pengadilan Malaysia, Habibie sempat meminta Anwar menginap di rumahnya. "Habibie bilang ke saya, Anwar kamu jangan pulang. Kami tahu, kalau kamu pulang, kamu akan dipenjara lagi. Kamu tidak lagi muda, kamu sudah lama tersiksa hampir tujuh tahun keluar masuk penjara," jelas Anwar.

Kedekatan cengan tokoh-tokoh Indonesia membuat Anwar sering meluangkan waktu ke Jakarta. Awal September 2023 lalu, sebelum sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta, DSAI bertemu tokoh-tokoh Islam, di antaranya dengan Haedar Nashir (Ketua Umum Muhammadiyah), Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum Muhammadiyah), dan Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa.

Dalam unggahannya di X (Twitter), Selasa (5/9), DSAI menyebutkan, “Pertemuan ini amat bermakna jika melihat garis sejarah awal mula saya sebagai aktivis yang pernah belajar dari hikmah tokoh Islam Indonesia, seperti Bapak Mohammad Natsir dan Buya Hamka."

DSAI juga mengatakan di masa mendatang, diskusi dan pertemuan seperti ini akan terus digalakkan demi memperkokoh kerja sama antara Indonesia dan Malaysia.

"Selain hubungan kedua negara, kami juga berbincang tentang tantangan pemikiran, keilmuan, dakwah, dan isu yang dihadapi dunia Islam," tulis Anwar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement