Selasa 28 Nov 2023 12:35 WIB

Israel Dihack, Saluran Telepon Layanan Penting Lumpuh

Kelompok peretas yang tak diketahui identitasnya diakui Israel jauh lebih canggih

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Saluran telepon untuk layanan penting di Israel, seperti Magen David Adom (MDA), polisi, Hatzalah, dan Pemadam Kebakaran sempat terputus
Foto: Unsplash
Saluran telepon untuk layanan penting di Israel, seperti Magen David Adom (MDA), polisi, Hatzalah, dan Pemadam Kebakaran sempat terputus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saluran telepon untuk layanan penting di Israel, seperti Magen David Adom (MDA), polisi, Hatzalah, dan pemadam kebakaran sempat terputus selama lebih dari satu jam. Kejadian ini berlangsung di tengah kegagalan fungsi yang awalnya dikhawatirkan berpotensi menjadi serangan siber.

"Setelah perusahaan memulai kerja malam, terjadi kerusakan di semua lini Bezeq. Insinyur perusahaan sedang berupaya memulihkan semua layanan ke operasi penuh," ujar perusahaan Bezeq Electric, dilaporkan Jerusalem Post, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga

Hotline polisi, Hatzalah, MDA, dan pemadam kebakaran kini telah kembali beroperasi. Menurut Kementerian Perhubungan, kesalahan tersebut diperbaiki sepanjang malam.

“Sebagai kelanjutan dari pesan sebelumnya, kami ingin memperbarui bahwa tinjauan awal mengungkapkan adanya kerusakan yang terjadi selama pekerjaan infrastruktur memengaruhi jalur telekomunikasi Bezek (bukan hanya jalur darurat),” kata Unit Juru Bicara Kepolisian dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti mengatakan, kampanye peretasan merupakan salah satu alat yang menargetkan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Seorang peneliti di Intezer, Nicole Fishbein mengatakan, terdapat banyak sekali serangan siber dengan berbagai tingkat keparahan yang menargetkan lembaga-lembaga Israel, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Namun, keahlian dan kemampuan yang ditunjukkan oleh kelompok yang sejauh ini tidak diketahui identitasnya, jauh lebih canggih," ujar Fishbein, dilansir CyberScoop, Senin (27/11/2023).

Kelompok peretas yang dijuluki WildCard tampaknya terkait dengan serangan siber selama hampir setahun yang menargetkan Israel Electric Corporation, yang merupakan pemasok listrik terbesar Israel. Serangan terjadi antara April 2016 dan Februari 2017 yang oleh para peneliti pada saat itu disebut “Bubuk Listrik atau Electric Powder".

Dalam analisis yang diterbitkan pada Senin dan dibagikan secara eksklusif dengan CyberScoop, Intezer mengungkapkan bahwa selama 2022 dan 2023 WildCard menyebarkan malware baru yang mirip dengan SysJoker dan mengembangkan versi dalam bahasa pemrograman Rust. Menurut para ahli, hal ini dapat membantu efisiensi dan kinerja lintas platform serta menghindari deteksi.

“Saat kami menemukan operasi baru mereka, kami menyadari bahwa mereka telah mendorong kemampuan pengembangan ini lebih jauh lagi, dengan mengadopsi Rust sebagai bahasa pemrograman baru dan mengimplementasikan kembali fungsi yang dilaporkan sebelumnya,” kata Fishbein.

Fishbein menambahkan, WildCard tampaknya menyamarkan komponen-komponennya sebagai paket pengembangan web yang sah. Kelompok tersebut mungkin mengirimkan komponen-komponen ini ke pengembang Israel menggunakan aplikasi trojan yang disebarkan melalui kampanye rekayasa sosial.

Peretas telah menargetkan Israel dengan berbagai operasi...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement