Selasa 28 Nov 2023 12:35 WIB

Israel Dihack, Saluran Telepon Layanan Penting Lumpuh

Kelompok peretas yang tak diketahui identitasnya diakui Israel jauh lebih canggih

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Saluran telepon untuk layanan penting di Israel, seperti Magen David Adom (MDA), polisi, Hatzalah, dan Pemadam Kebakaran sempat terputus
Foto:

Menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan di tengah pertempuran berikutnya, kelompok peretas telah menargetkan Israel dengan berbagai operasi. Namun sebagian besar terdiri dari serangan denial-of-service (penolakan layanan) yang terdistribusi, pengeposan data yang diretas, dan klaim improvisasi atas Israel, akses yang berlebihan terhadap fasilitas pengolahan air dan infrastruktur penting lainnya dari beberapa kelompok dunia maya yang didukung Iran.

Menurut analisis Intezer, kelompok WildCard telah menargetkan Israel setidaknya selama 8 tahun. Dengan demikian, operasi mereka tidak terkait langsung dengan putaran pertempuran saat ini, meskipun mereka terus menargetkan Israel setelah serangan pada 7 Oktober.

Sejumlah besar kelompok peretas, beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan Iran, Hizbullah atau Hamas. Mereka telah aktif di wilayah tersebut selama bertahun-tahun dan telah dilacak oleh lembaga pemerintah dan pakar industri dengan nama seperti Arid Viper, Gaza Cyber Gang (Molerats), dan Plaid Rain.

Check Point, sebuah perusahaan keamanan siber Israel, mengatakan, pihaknya juga telah melacak versi terbaru SysJoker. Check Point mengatakan, versi tersebut telah digunakan oleh APT yang berafiliasi dengan Hamas untuk menargetkan Israel. Fishbein memperingatkan agar tidak menyimpulkan bahwa WildCard adalah operasi yang terkait dengan Hamas atau Hizbullah.

“Kemampuan pengembangannya jauh lebih baik dibandingkan apa yang telah kita lihat pada aktor-aktor ancaman yang berafiliasi dengan Hamas atau Hizbullah sejauh ini,” kata Fishbein.

Selama kampanye Electric Powder, yang berlangsung dari  April 2016 hingga setidaknya Februari 2017, para penyerang menyebarkan malware melalui profil dan halaman Facebook palsu, situs web yang dibobol, atau situs web yang dihosting sendiri dan berbasis cloud. Serangan ini menargetkan Perusahaan Listrik Israel, yang pada saat itu menyediakan sekitar 75 persen kapasitas produksi listrik di Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement