REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA – Presiden Kolombia Gustavo Petro kembali menyoroti agresi Israel di Jalur Gaza. Dia mengatakan, serangan udara Israel ke kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah merupakan tindakan Nazi.
“Mereka mengatakan ini tidak seperti Nazi. Meski Barat tidak menyukai fakta ini, pembunuhan 5.300 anak laki-laki dan perempuan Palestina adalah praktik Nazi,” kata Petro lewat akun X resminya saat menanggapi sebuah unggahan video yang memperlihatkan video anak-anak Palestina di Deir al-Balah histeris memohon ampun sambil menyaksikan bayi yang terbunuh akibat serangan Israel, Sabtu (2/12/2023).
Deir al-Balah adalah salah satu daerah yang menjadi sasaran serangan udara Israel pasca berakhirnya kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat (1/12/2023) lalu. Kritik tajam yang dilayangkan Gustavo Petro tidak hanya sekali dilakukan.
Bulan lalu, Petro melabeli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai manusia gila. Komentar Petro terkait agresi tanpa pandang bulu yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza. “Hari ini kita melihat manusia gila bernama Netanyahu,” ujar Petro, saat menghadiri Book Fair of Venezuela di Caracas, dikutip Anadolu Agency, 20 November 2023 lalu.
Menurut Petro, Netanyahu, yang memerintahkan dan bertanggung jawab atas kematian ribuan penduduk sipil di Gaza, bisa disamakan dengan Herodes. Menurut Perjanjian Baru Kristen, Herodes adalah raja Yudea yang memerintahkan pembantaian orang tak berdosa. “Herodes yang sangat berkuasa dalam membunuh anak-anak di Bumi,” kata Petro.
Pada September lalu, Petro mengumumkan penarikan duta besar negaranya untuk Israel. Keputusan itu diambil sebagai respons atas kebrutalan agresi yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. “Saya telah memutuskan untuk memanggil kembali dubes kami untuk Israel untuk berkonsultasi. Jika Israel tidak menghentikan pembantaian terhadap rakyat Palestina, kami tidak dapat hadir di sana,” kata Petro saat mengumumkan penarikan dubes negaranya dari Israel lewat akun X resminya, 31 Oktober 2023 lalu.
Sejak dimulainya serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, Petro aktif menyoroti aksi kekejaman Israel terhadap penduduk Palestina di sana. Dia termasuk pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan Israel ke Gaza.
Petro tak sekali membandingkan situasi di Gaza dengan kamp konsentrasi Nazi pada era Perang Dunia II. Israel telah mengecam dan menggambarkan komentar Petro sebagai anti-Semit.
Sejak memulai agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel telah membunuh lebih dari 15 ribu orang. Sebanyak 10 ribu di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka melampaui 33 ribu orang.