REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel membantah dugaan yang menyebutnya berupaya mengusir penduduk Palestina di Jalur Gaza keluar dari wilayah tersebut. Hal itu terkait dengan diintensifkannya serangan ke wilayah selatan Gaza yang menjadi tempat penduduk sipil mengungsi.
“Kami tidak mencoba untuk menggusur siapa pun, kami tidak mencoba untuk memindahkan siapa pun dari mana pun secara permanen,” ujar Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus, Senin (4/12/2023), dikutip laman Al Arabiya.
“Kami telah meminta warga sipil untuk mengevakuasi diri dari medan perang dan kami telah menyediakan zona kemanusiaan yang ditunjuk di dalam Jalur Gaza,” tambah Conricus merujuk pada wilayah pesisir kecil bernama Al Mawasi.
Dia mengakui adanya keterbatasan ruang dan akses. “Itulah mengapa sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan dukungan dari organisasi kemanusiaan internasional untuk membantu infrastruktur di wilayah Al Mawasi,” ujar Conricus.
IDF terus memperluas operasi pertempuran daratnya melawan Hamas di seluruh Jalur Gaza. Wilayah selatan Gaza tempat lebih dari 1 juta penduduk sipil mengungsi juga tak luput dari operasi tersebut.
“IDF terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza. Pasukan ini berhadapan langsung dengan para teroris dan membunuh mereka,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari kepada awak media di Tel Aviv, Ahad (3/12/2023).
Sementara itu, Kepala Staf Umum IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengungkapkan, pasukannya kini turut membidik wilayah selatan Gaza. Dia mengatakan operasi Israel di Gaza selatan akan menyamai serangan sebelumnya terhadap Hamas di bagian utara Gaza. “Kami bertempur dengan kuat dan menyeluruh di Jalur Gaza utara, dan kami juga melakukannya sekarang di Gaza selatan,” ujar Halevi.
Pada Ahad kemarin, militer Israel meluncurkan kampanye pengeboman ke segenap wilayah Gaza. Jet tempur serta artileri Israel turut melancarkan serangan intens ke Khan Younis dan Rafah yang berada di wilayah selatan Gaza. Jumlah korban jiwa dan luka di Gaza pun terus melambung.
“Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, namun banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra pada Ahad lalu.
Jumlah warga Gaza yang terbunuh....