Senin 04 Dec 2023 20:13 WIB

Erdogan Optimistis Netanyahu akan Diadili di ICC

Erdogan mengecam negara-negara Barat yang mendukung Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto:

Pada November, Erdogan mengatakan kepada Presiden Iran Ebrahim Raisi bahwa ia ingin Turki dan Iran mengambil sikap bersatu melawan kebrutalan Israel terhadap warga Palestina. Dalam pembicaraan melalui telepon, kedua pemimpin membahas tentang upaya mengatasi serangan Israel yang melanggar hukum di Gaza, upaya bantuan kemanusiaan untuk Palestina, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai gencatan senjata permanen di wilayah tersebut.

“Dalam panggilan tersebut, Presiden Erdogan menyuarakan pentingnya dunia Islam, khususnya Turki dan Iran, mengambil sikap bersatu melawan kebrutalan Israel di tanah Palestina,” kata pernyataan Direktorat Komunikasi Turki, dilaporkan Alarabiya.

Erdogan menyatakan, Iran dan Turki akan menjaga kerja sama untuk menjadikan gencatan senjata sementara menjadi permanen dan mencapai perdamaian permanen. Sementara itu, dalam panggilan telepon Raisi mengatakan, Amerika Serikat tidak punya hak untuk campur tangan dan membuat keputusan apa pun bagi rakyat Gaza.

“Rakyat Gaza, melalui Hamas, sebagai pemerintahan yang sah, yang dihasilkan dari pemungutan suara publik harus memutuskan masa depan Gaza, dan Amerika tidak berhak ikut campur dan mengambil keputusan untuk rakyat Gaza. Tindakan apa pun yang mereka ambil dalam hal ini pasti akan gagal," kata Raisi.

Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, Erdogan mengambil sikap tegas terhadap Israel.  Dia menggambarkan Israel sebagai negara teror.

Erdogan mengatakan, Turki akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pemimpin politik dan militer Israel yang membantai orang-orang di Gaza diadili di pengadilan internasional.  “Jika Israel terus melakukan pembantaian, maka negara ini akan dianggap sebagai negara teroris yang dikutuk secara universal di seluruh dunia," ujarnya.

Sementara itu, Teheran lebih fokus pada peran AS dalam mendukung Israel.  Raisi sebelumnya mengatakan, mesin perang di Gaza berada di tangan Amerika, yang mencegah gencatan senjata dan memperluas perang. 

"Dunia harus melihat wajah Amerika yang sebenarnya," kata Raisi.

Raisi juga memperingatkan kemungkinan konflik antara Israel dan Hamas meluas ke bidang lain, yaitu mengacu pada poros perlawanan sebuah istilah yang digunakan Iran untuk merujuk pada aliansi aktor non-negara di Timur Tengah yang menentang pengaruh Barat.  Poros ini meliputi Iran, Suriah, milisi Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement