Senin 04 Dec 2023 23:46 WIB

Pasok Suku Cadang F-35 untuk Israel, Belanda Digugat Terlibat Kejahatan Perang di Gaza

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Rep: Kamran Dikarma / Red: Nashih Nashrullah
Pesawat tempur multiperan Angkatan Udara Italia F35 (ilustrasi). Belanda memasok suku cadang F35 untuk Israel.
Foto: EPA-EFE/GIUSEPPE LAMI
Pesawat tempur multiperan Angkatan Udara Italia F35 (ilustrasi). Belanda memasok suku cadang F35 untuk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG – Tiga organisasi hak asasi manusia (HAM) telah menggugat Pemerintah Belanda ke pengadilan distrik Den Haag atas dugaan keterlibatan kejahatan perang di Jalur Gaza. Hal itu karena Belanda mengekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel.

Tiga organisasi HAM, termasuk di dalamnya Oxfam cabang Belanda, mengatakan, pengiriman suku cadang jet F-35 memungkinkan Israel melakukan kampanye pengeboman ke Gaza.

Baca Juga

“Israel mengabaikan prinsip-prinsip dasar hukum perang, seperti membedakan antara sasaran sipil dan militer serta prinsip proporsionalitas dalam pengeboman di Jalur Gaza,” kata ketiga organisasi HAM tersebut dalam surat gugatannya ke pengadilan, Ahad (3/12/2023).

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Belanda selaku pihak yang mengawasi ekspor suku cadang F-35 belum mengomentari gugatan oleh ketiga organisasi HAM terkait.

Namun dalam suratnya kepada parlemen Belanda pekan lalu, Kemenhan Belanda mengungkapkan, berdasarkan informasi terkini, tidak dapat dipastikan bahwa F-35 terlibat dalam pelanggaran berat terhadap hukum humaniter.

Belanda memiliki gudang regional tempat menyimpan suku cadang F-35 buatan Amerika Serikat (AS). Suku cadang tersebut dapat dikirim ke negara mitra F-35 lainnya seperti Israel. Menurut dokumen pemerintah, beberapa pekan setelah pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, Belanda mengizinkan pengiriman sejumlah suku cadang cadangan F-35 ke Israel. 

Saat ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memperluas pertempurannya di Jalur Gaza. Sebelumnya IDF hanya memfokuskan konfrontasi dengan Hamas di wilayah utara Gaza. Oleh sebab itu penduduk sipil diperintahkan mengungsi ke selatan. Namun kini IDF pun melancarkan kampanye serangan, baik udara maupun darat, ke selatan Gaza.

Pada Ahad kemarin, militer Israel meluncurkan kampanye pengeboman ke segenap wilayah Gaza. Jet tempur serta artileri Israel turut melancarkan serangan intens ke Khan Younis dan Rafah yang berada di wilayah selatan Gaza. Jumlah korban jiwa dan luka di Gaza pun terus melambung.

“Selama beberapa jam terakhir, hanya 316 orang tewas dan 664 orang terluka yang berhasil diangkat dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit, namun banyak lainnya yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra.

Baca juga: Heboh Wolbachia, Ini Tafsir dan Rahasia Nyamuk yang Diabadikan Alquran Surat Al-Baqarah

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, hingga Ahad kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel sudah mencapai 15.523 jiwa. Sementara korban luka menembus 41.316 orang. Angka tersebut dihitung sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement