Selasa 05 Dec 2023 10:50 WIB

2.000 Tentara Israel Alami Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

Ribuan tentara Israel ini menerima bantuan psikolog.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel dengan kendaraan tempur lapis baja mereka berkumpul di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, (2/12/2023).
Foto:

Dalam operasi yang signifikan, Brigade tersebut mengungkapkan bahwa para pejuangnya menargetkan unit pasukan khusus Israel yang bercokol di sebuah gedung di Beit Hanoun dengan peluru TBG anti-benteng. Pejuang Al-Qassam kemudian terlibat baku tembak langsung dengan unit tersebut dan membunuh sejumlah tentara Israel.

Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan 11 kendaraan militer Israel, termasuk sebuah tank, pengangkut pasukan dan buldoser dengan menggunakan peluru Yasin 105, yang menghancurkan sebagian atau seluruhnya.

Mereka juga menargetkan tentara pendudukan Israel yang berusaha memasuki terowongan di timur Beit Lahia. Sementara Brigade Al-Quds mengatakan, para pejuangnya menargetkan infanteri Israel di daerah Abu Heddaf, timur laut Khan Yunis, dengan mortir dan RPG.

Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) pagi setelah jeda kemanusiaan selama seminggu berakhir. Setidaknya 509 warga Palestina telah tewas dan 1.316 terluka sejak Jumat dalam serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Jumlah korban yang meninggal dunia akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.

Jumlah korban luka pada periode yang sama meningkat menjadi 41.316 orang. Sementara Israel mengklaim jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement