Jumat 08 Dec 2023 19:05 WIB

Serangan Houthi Bisa Panaskan Perang Israel-Hamas

Serangan Houthi di Laut Merah berpotensi tingkatkan perang antara Israel-Hamas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sebuah perahu berlayar melewati kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).
Foto:

Selama perang ini, Houthi telah menembakkan banyak rudal jarak jauh dan drone ke sasaran di Arab Saudi, UEA, dan Yaman. Rudal dan drone itu menghantam bandara sipil, kota kecil dan infrastruktur petrokimia serta sasaran militer.

Menyusul pecahnya perang Israel-Hamas terbaru di Gaza pada 7 Oktober, kelompok Houthi menyatakan dukungan mereka terhadap saudara mereka di Gaza. Houthi telah menembakkan rudal dan drone ke arah Eilat dan sasaran lainnya di Israel. Rudal dan drone ini berhasil dicegat oleh USS Carney Angkatan Laut AS.

Namun Houthi juga menargetkan kapal komersial yang dicurigai memiliki hubungan dengan Israel.  Pada November, Houthi mendaratkan pasukan dengan helikopter di dek kapal kargo, Galaxy Leader, dan menyitanya. Houthi bertekad untuk mencegah kapal-kapal Israel melewati pantai mereka. Juru bicara Houthi mengatakan, mereka menyerang Galaxy Leader karena memiliki keterkaitan dengan Israel.

Militer Israel membantah adanya hubungan antara pemerintahnya dengan kapal komersial tersebut. Namun laporan media mengatakan, kapal Galaxy Leader memiliki hubungan komersial swasta dengan pengusaha kaya Israel.

Menanggapi serangan Houthi tersebut, Washington mempertimbangkan semua tindakan yang tepat melalui koordinasi penuh dengan sekutu dan mitranya. Dalam praktiknya, Washington akan enggan untuk meningkatkan ketegangan lebih jauh karena khawatir dengan dampak perang di Gaza. 

Namun jika kelompok Houthi di Yaman terus menembakkan rudal ke luar perbatasan mereka, maka pada akhirnya AS mungkin memutuskan bahwa mereka perlu membalas dengan menargetkan lokasi peluncuran rudal tersebut. Jika hal ini terjadi maka ada risiko bahwa Iran, yang mendukung Houthi, juga akan melakukan pembalasan, yang berpotensi mengarah pada skenario mimpi buruk berupa konflik langsung antara Iran dan AS.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement