Senin 11 Dec 2023 09:12 WIB

Perbatasan Israel-Lebanon Semakin Memanas

Hizbullah tembakkan drone dan rudal, Israel juga serang beberapa kota di Lebanon

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Hizbullah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal ke Israel.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Hizbullah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Hizbullah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal ke Israel. Sementara serangan udara Israel mengguncang sejumlah kota dan desa di selatan Lebanon.

Pejabat Kota Aitaroun Ali Hijazi mengatakan serangan udara Israel menghancurkan lima rumah dan merusak lebih banyak lagi di kota itu.

Baca Juga

"Intervensi ilahi mencegah semua orang menjadi syahid, tiga perempuan dan dua pria terluka," katanya seperti dikutip dari Aljazirah, Ahad (11/12/2023).

Dalam pernyataan yang dipublikasi kantor berita Reuters, politisi senior Hizbullah Hassan Fadlalah mengatakan serangan udara Israel merupakan "eskalasi baru" yang direspon kelompoknya dengan jenis serangan baru. "Dalam sifat senjata (yang digunakan) atau lokasi serangan," katanya.

Sebelumnya tentara Israel mengatakan dua "target udara mencurigakan" yang melintas dari perbatasan Lebanon berhasil dihalau. Dua tentara Israel mengalami luka sedang dan sejumlah orang mengalami luka ringan akibat pecahan peluru dan menghirup asap.

Militer Israel menambahkan pesawat tempur mereka menggelar "serangkaian serangan ekstensif ke target-target teroris Hizbullah di teritorial Lebanon. Sirene di beberapa lokasi di perbatasan bagian Israel berbunyi.

Di Beirut warga mengatakan mereka melihat dua benda yang tampaknya seperti pesawat tempur melintasi udara. Meninggalkan asap di belakangnya. Sejak perang Israel-Hamas pecah dua bulan yang lalu Israel dan Hizbullah di Lebanon juga terlibat baku tembak di perbatasan.

Hizbullah mengatakan serangannya bertujuan untuk mendukung Palestina di Jalur Gaza, di mana hampir 18.000 orang yang sebagian besar  wanita dan anak-anak dibunuh Israel dalam dua bulan terakhir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Beirut akan berubah "menjadi Gaza" jika Hizbullah memulai perang habis-habisan.

"Potensi kesalahan perhitungan yang dapat memicu konflik yang lebih luas semakin meningkat," kata pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, UNIFIL dalam pernyataannya.    

Hizbullah mengatakan salah satu dari beberapa serangan yang mereka lakukan pada Ahad kemarin, mereka meluncurkan drone peledak ke posisi komando Israel di dekat Ya'ara. Dalam serangan lainnya, Hizbullah mengatakan mereka menembakkan rudal Burkan (Gunung Berapi) yang membawa ratusan kilogram bahan peledak.

Serangan udara Israel juga dilaporkan terjadi di pinggiran desa Yaroun, Lebanon, tidak jauh dari lokasi posisi Israel yang ditargetkan Hizbullah pada Ahad kemarin.

Seorang pendeta di Desa Rmeich, Toni Elias mengatakan serangan udara tersebut memecahkan jendela-jendela rumah, toko-toko dan sebuah sekolah di desa itu.

Kekerasan di perbatasan menewaskan lebih dari 120 orang di Lebanon, termasuk 85 pejuang Hizbullah dan 16 warga sipil. Di Israel, permusuhan telah menewaskan tujuh tentara dan empat warga sipil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement