Rabu 13 Dec 2023 08:20 WIB

Zara Membela Diri, Sebut Iklan Telah Disalahpahami

Zara mengatakan mereka menyesali kesalahpahaman yang terjadi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kampanye iklan terbaru Zara. Model  Kristen McMenamy terlihat membawa manekin yang telah dilapisi kain putih. Iklan ini mendapat kecaman publik karena dianggap menyindir genosida di Palestina.
Foto: Dok Intstagram/Zara
Kampanye iklan terbaru Zara. Model Kristen McMenamy terlihat membawa manekin yang telah dilapisi kain putih. Iklan ini mendapat kecaman publik karena dianggap menyindir genosida di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jenama tata busana Zara menarik iklan yang menampilkan patung-patung berbalut kain kafan putih yang memicu seruan boikot dan protes dari aktivis pro-Palestina. Zara mengatakan mereka menyesali "kesalahpahaman" tersebut.

Warga internet meninggalkan puluhan ribu keluhan tentang iklan tersebut di akun Instagram Zara. Mereka mengatakan gambar-gambar tersebut mirip dengan foto-foto mayat dengan kain kafan putih di Gaza. "#BoycottZara" menjadi tren di platform media sosial X.

Baca Juga

Pengumuman Zara menarik iklan tersebut menggambarkan tantangan jenama-jenema global dalam menyikapi isu-isu sensitif seputar perang Gaza. Zara adalah merek besar Barat pertama yang mengambil langkah drastis seperti itu setelah mendapat kritikan atas apa yang dianggap sebagai iklan yang tidak sensitif.

Zara mengatakan iklan yang juga menampilkan manekin dengan anggota tubuh yang hilang dirancang pada bulan Juli dan difoto pada bulan September. Sebelum konflik meletus pada bulan Oktober, dan dimaksudkan untuk menunjukkan patung yang belum selesai di studio pematung.

"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar yang sekarang telah dihapus, dan melihat sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan saat gambar itu dibuat," kata Zara dalam unggahan di Instagram, Selasa (13/12/2023).

Gambar-gambar tersebut digunakan "dengan tujuan untuk menampilkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik", tambah Zara.

"Zara menyesalkan kesalahpahaman tersebut dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam kepada semua orang," kata Zara.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan kerumunan pengunjuk rasa berkumpul di depan toko Zara di ibukota Tunisia, Tunis, meneriakkan yel-yel dan mengibarkan bendera Palestina, Senin.

Salah satu etalase toko tersebut dilumuri cat berwarna merah.

Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) mengatakan mereka menerima 110 keluhan tentang iklan Zara. Keluhan-keluhan itu mengatakan gambar-gambar tersebut merujuk pada perang di Gaza dan bersifat ofensif.

"Karena Zara telah menghapus iklan tersebut, kami tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut," kata ASA dalam sebuah pernyataan.

Enam unggahan yang menampilkan kampanye "Atelier" dihapus dari laman Instagram Zara. Perusahaan induk Zara, Inditex mengatakan foto-foto tersebut telah ditarik dari semua platform. Zara menarik foto-foto pemotretan tersebut dari situs dan halaman beranda aplikasinya.

Koleksi "Atelier" yang terdiri dari enam jaket, merupakan salah satu koleksi termahal Zara, dengan harga mulai dari 229 dolar AS untuk blazer wol abu-abu dengan lengan rajutan tebal, hingga 799 dolar AS untuk jaket kulit. Jaket-jaket tersebut masih dijual di situs-situs Zara. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement