Selasa 19 Dec 2023 13:02 WIB

Houthi Serang Dua Kapal di Laut Merah

Swan Atlantic beroperasi dengan normal meski tanki air rusak akibat serangan itu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Orang-orang mengendarai truk pikap yang melaju di jalan di Sana.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Orang-orang mengendarai truk pikap yang melaju di jalan di Sana.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kelompok Houthi dari Yaman mengatakan mereka melancarkan serangan drone ke dua kapal kargo di Laut Merah. Pengumuman ini menandakan serangan terbaru dari serangan yang mengganggu perdagangan maritim hingga perusahaan perkapalan menghindari perairan tersebut.

Dikutip dari Aljazirah, Senin (18/12/2023) juru bicara Houthi Yahya Saera mengidentifikasi dua kapal itu sebagai MSC Clara dan Swan Atlantik milik Norwegia. Ia mengatakan serangan dilakukan setelah awak duakapal itu gagal menjawab panggilan Houthi.

Pemilik Swan Atlantik mengatakan kapalnya diserangan dengan objek tak dikenal. Tapi, tidak ada awak kapal yang terluka.

Berdasarkan data Grup Bursa Efek London, MSC Clara berbendera Panama. Detail serangan ke kapal itu belum diketahui. Beberapa pekan terakhir Houthi yang didukung Iran menggelar serangan ke beberapa kapal.

Kelompok asal Yaman itu mengatakan serangan-serangan di Laut Merah berkaitan dengan operasi militer Israel ke Gaza. Kelompok itu sudah memperingatkan kapal-kapal tidak berlayar di perairan tersebut.

Serangan-serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan berdampak pada pasokan minyak, gandum dan komoditas lainnya. Laut Merah merupakan jalur perdagangan dunia. Serangan Houthi mendongkrak ongkos pengiriman dan asuransi bagi komoditas yang dikirim lewat Laut Merah.

Chief Executive Officer pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers, Oystein Elgan, mengatakan semua sistem Swan Atlantic beroperasi dengan normal meski tanki air rusak akibat serangan itu. Elgan mengatakan Inventor Chemical Tankers tidak memiliki hubungan dengan Israel.    

Operator kapal itu, Uni-Tankers mengatakan serangan tersebut menimbulkan kebakaran kecil yang berhasil dikendalikan awak kapal. Kapal yang membawa minyak sayur itu melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Reunion.

Otoritas maritim Inggris mengatakan mereka menerima laporan kapal "mengalami ledakan" di sisi pelabuhannya sekitar 24 mil barat laut pelabuhan al-Makha (Mocha) di Yaman. Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan kapal dan awaknya dilaporkan dalam keadaan aman.

Insiden yang digambarkan UKMTO serupa dengan serangan terhadap Swan Atlantic. Dalam laporan terpisah UKMTO mengatakan mereka menerima laporan sebuah kapal yang berada di 24 mil sebelah tenggara al-Makha didekati sebuah kapal dengan beberapa orang bersenjata di dalamnya.

Dalam pernyataannya, UKMTO mengatakan kapal itu melepas tembakan dan pesawat. Kemudian personel bersenjata di atas kapal berubah haluan. Di pernyataan yang lain, UKMTO mengatakan mereka juga menerima laporan insiden 63 mil (117 km) barat laut Djibouti dan satu lagi di dekat Selat Bab al-Mandab, 30 mil laut (56 km) selatan al-Makha. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement