REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Cina Xi Jinping atas gempa yang melanda negara tersebut. Setidaknya 118 orang telah dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.
“Terimalah belasungkawa terdalam saya atas dampak mematikan dari gempa bumi di Provinsi Gansu dan Qinghai,” kata Putin dalam pesannya yang diposting di situs Kremlin, Selasa (19/12/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Gempa berkekuatan 6.2 skala Richter mengguncang Distrik Jisihsan, Linxia Hui, Provinsi Gansu, Cina, Senin (18/12/2023), pukul 23.59 waktu setempat. Komisi Nasional Penanggulangan dan Pencegahan Bencana Cina bersama Kementerian Manajemen Kebencanaan Cina telah mengaktifkan Tanggap Penanggulangan Bencana Tingkat II.
Xi Jinping telah memerintahkan otoritas berwenang di negaranya agar melakukan operasi pencarian dan penyelamatan para korban gempa di provinsi Gansu serta Qinghai secara menyeluruh. “Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Cina dan ketua Komisi Militer Pusat, meminta pemerintah setempat untuk menyelamatkan serta merawat orang-orang yang terluka pada waktu yang tepat untuk meminimalkan korban jiwa, dan memantau dengan cermat situasi gempa bumi dan perubahan cuaca untuk mencegah bencana susulan,” tulis kantor berita Cina, Xinhua, dalam laporannya, Selasa.
Xi juga memerintahkan alokasi pasokan bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak sesegera mungkin. Selain itu, Xi mendesak agar infrastruktur yang rusak seperti listrik, komunikasi, transportasi, dan pemanas, segera diperbaiki.
Sementara itu, China Central Television (CCTV) melaporkan bahwa upaya penyelamatan dan evakuasi para korban terkendala suhu dingin. CCTV menyebut, suhu berada di bawah titik beku di daerah dataran tinggi. Regu penyelamat yang dikerahkan harus turut mewaspadai bencana susulan. CCTV mengatakan lebih dari 1.400 petugas pemadam kebakaran dan personel penyelamat telah dikirim ke zona bencana. Sementara 1.600 lainnya masih “siaga”.
Beberapa pejabat di Provinsi Gansu mengungkapkan, hampir 5.000 ribu rumah rusak akibat gempa. Rekaman video yang ditayangkan CCTV dari salah satu tempat yang paling parah terkena dampak menunjukkan penduduk menghangatkan diri di dekat api. Sementara layanan darurat mendirikan tenda.
CCTV melaporkan, perbekalan termasuk air minum, selimut, kompor, dan mie instan mulai dikirimkan ke daerah-daerah terdampak gempa. CCTV menambahkan bahwa pemerintah pusat sebelumnya telah mengalihkan dana bantuan sebesar 200 juta yuan untuk menjamin keamanan kehidupan dan harta benda masyarakat, serta meminimalkan dampak kerugian akibat bencana gempa.