Rabu 20 Dec 2023 10:35 WIB

Megawati Bersama Dewan Juri Zayed Award Direncanakan Audiensi dengan Imam Besar Al-Azhar

Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019.

Presiden Ke-5 RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri dan Dewan Juri Zayed Award berpose bersama usai bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolic, Vatikan, Senin (18/12/2023).
Foto: Dok Istimewa
Presiden Ke-5 RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri dan Dewan Juri Zayed Award berpose bersama usai bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolic, Vatikan, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dalam kunjungan ke Roma sebagai salah satu juri Zayed Award for Human Fraternity, Megawati Soekarnoputeri, mendapatkan kehormatan dari Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb untuk mewakili dari kalangan Muslim. 

Demikian disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia yang mendampingi Megawati selama proses rapat-rapat Dewan Juri Zayed Award, Zuhairi Misrawi di Roma, Italia, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga

Zuhairi yang akrab disapa Gus Mis lalu mengutip pernyataan Sekjen Zayed Award for Human Fraternity, Mohamed Abdelsalam, yang menyebut Imam Besar Al-Azhar mengakui peran dan jasa besar Megawati. 

"Imam Besar Al-Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputeri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al-Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputeri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity pada tahun ini," ujar Zuhairi Misrawi dalam keterangan persnya.

Zuhairi memaparkan Zayed Award for Human Fraternity merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayyeb. 

Di Roma, selain melakukan penjurian sejak tanggal 16 hingga 19 Desember, Megawati dan para dewan juri melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus dalam rangka menyampaikan proses penjurian dan pemilihan nominasi para penerima Zayed Award for Human Fraternity. 

"Selain bertemu dengan Paus Fransiskus, Ibu Megawati Soekarnoputeri dan para dewan juri juga direncanakan untuk melakukan pertemuan dengan Imam Besar Al-Azhar, Grand Syaikh Ahmed Tayeb sebagai salah satu inisiator Zayed Award for Human Fraternity," kata Zuhairi.

Dia menambahkan sebelum melakukan rapat Dewan Juri Zayed Award di Roma, para juri telah melakukan rapat secara daring atau online. Rapat online terakhir digelar pada 24 November lalu. 

Dalam rapat online ataupun saat offline di Roma, Zuhairi bersama Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah menjadi perwakilan Megawati, yang menemani Megawati dalam berbagai rapat.

Zuhairi menyebut rapat-rapat di Roma menjadi yang terakhir yang diadakan Dewan Juri Zayed. Puncak penghargaan Zayed Award direncanakan digelar di Abu Dhabi, UEA pada 4 Februari 2024, mendatang. 

Untuk diketahui, Zayed Award ini digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai. 

Zayed Award pertama kali dilaksanakan pada 2019 setelah penandatanganan dokumen persaudaraan manusia yang bersejarah oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemenang Zayed Award akan mendapatkan hadiah senilai 1 juta dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement