Kamis 21 Dec 2023 08:29 WIB

OCHA: Israel Evakuasi Paksa Warga Khan Younis

Penembakan paling intens dilaporkan terjadi di Beit Lahiya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina berduka atas kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di luar kamar mayat di Khan Younis pada Rabu, 20 Desember 2023.
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina berduka atas kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di luar kamar mayat di Khan Younis pada Rabu, 20 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan militer Israel memerintahkan warga yang tinggal di selatan dan tengah Kota Khan Younis untuk segera mengungsi. Sebelum invasi Israel daerah itu dihuni lebih dari 111 ribu orang.

Perintah evakuasi itu mencakup 20 persen dari selatan dan tengah Khan Younis. Sejak operasi militer Israel daerah itu memiliki 32 tempat tinggal sementara yang menampung 141 ribu orang yang mengungsi dari Gaza utara.

Baca Juga

OCHA mengatakan notifikasi evakuasi paksa Israel diumumkan di internet. Warga Palestina dipindahkan ke tempat yang kini sudah sangat padat di Rafah.

"Cakupan pengungsian yang diakibatkan perintah evakuasi ini belum diketahui," kata OCHA dalam laporan terbarunya mengenai situasi di Gaza, seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (21/12/2023).

OCHA juga mencatat Kantor Hak Asasi Manusia PBB menerima laporan pasukan Israel membunuh sedikitnya 11 pria Palestina dan melukai sejumlah wanita dan anak-anak di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza dalam "tindakan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang".

"Tiga keluarga yang memiliki hubungan keluarga berlindung di dalam bangunan ini saat kejadian. Laporan awal dari saksi mata yang beredar melalui media menyatakan para pria dipisahkan dari wanita dan anak-anak dan kemudian ditembak dan dibunuh," kata OCHA dalam laporannya.

Dalam laporan yang dipublikasikan di situs resminya OCHA mengatakan sekitar pukul 09:30 waktu setempat Rabu (20/12/2023) penyedia telekomunikasi utama di Gaza mengumumkan semua layanan telekomunikasi dihentikan karena terputusnya jalur serat optik utama di Khan Younis.

Hal ini terjadi setelah pemadaman terpanjang di seluruh Jalur Gaza antara tanggal 14 dan 18 Desember, dan sebagian sudah kembali beroperasi dengan kapasitas sekitar sepuluh persen di Gaza selatan.

Lembaga-lembaga kemanusiaan dan petugas medis memperingatkan pemadaman telekomunikasi membahayakan penyediaan bantuan penyelamatan nyawa yang sudah sangat terbatas. Oleh karena itu, laporan terbaru hanya memberikan informasi terkini yang terbatas mengenai situasi kemanusiaan di Gaza selama 24 jam terakhir.

Israel juga melanjutkan operasi militernya lewat udara, darat, dan laut, di seluruh Gaza. Penembakan paling intens dilaporkan terjadi di Beit Lahiya dan beberapa daerah di kota Gaza utara, di timur Khan Younis timur, serta wilayah timur dan barat kota Rafah.

Pertempuran antara pasukan Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina terus berlanjut, di Gaza utara, Kota Gaza, Daerah Tengah, dan Khan Yunis, di Gaza selatan. Kelompok bersenjata Palestina juga melanjutkan tembakan roket ke Israel.

Dalam laporannya OCHA juga mencatat pada 19 Desember, sekitar pukul 17:37 waktu setempat Israel menembak bangunan berlantai lima di lingkungan Ar Remal di kota Gaza. Serangan itu menghancurkan bangunan tersebut. Lebih dari 100 orang tewas dan 16 orang lainnya terluka.

Sebanyak 50 orang lainnya dilaporkan hilang tertimbun reruntuhan. Pada 20 Desember, 2023 Kementerian Kesehatan di Gaza tidak memperbarui jumlah korban. Angka terakhir yang dilaporkan pada 19 Desember sore mencapai 19.667 warga Palestina yang tewas di Gaza.

Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak. Hingga saat itu menurut Kementerian Kesehatan sekitar 52.586 orang terluka. Banyak orang lainnya yang hilang, mungkin terkubur di bawah reruntuhan, menunggu untuk diselamatkan atau dipulihkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement