"Genosida Israel di Gaza merupakan situasi paling berbahaya bagi jurnalis yang pernah kami lihat, dan angka ini menunjukkan dengan jelas," kata koordinator program Timur Tengah dan Afrika Utara CJP Sherif Mansour, Jumat (22/12/2023).
"Tentara Israel membunuh lebih banyak jurnalis dalam 10 pekan dibandingkan tentara atau entitas mana pun dalam satu perang, dan setiap wartawan yang dibunuh semakin sulit didokumentasikan dan dipahami," katanya.
Laporan CJP Maret lalu mengungkapkan selama 22 tahun terakhir tentara Israel telah membunuh sedikitnya 20 jurnalis. Tidak ada satu pun orang yang dimintai pertanggungjawaban.
Pada awal bulan ini investigasi Reuters menemukan awak tank Israel membunuh Abdallah dan melukai enam wartawan lainnya di Lebanon pada 13 Oktober lalu. Mereka melepaskan tembakan dua kali berturut-turut ketika para wartawan sedang melakukan peliputan di seberang perbatasan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi serangan-serangan Israel sudah membunuh 20 ribu lebih orang Palestina di Gaza pada 7 Oktober lalu. Ribuan orang juga diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.