Sabtu 23 Dec 2023 15:04 WIB

Israel Kembali Lancarkan Serangan Besar-besaran

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza

Rep: Lintar Satria / Red: Nashih Nashrullah
Tentara Israel gempur Gaza.   Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel gempur Gaza. Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel melancarkan serangan udara dan tembakan artileri di seluruh Gaza. Eskalasi pada Jumat (21/12/2023) terjadi saat negosiasi di Mesir untuk menyepakati gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas. 

Militer Israel memerintahkan warga Al-Bureij di Gaza tengah segera pindah ke selatan. Perintah ini memberi sinyal Israel membuka fokus baru dalam serangan daratnya yang telah menghancurkan wilayah utara Gaza dan memaksa ribuan orang melakukan evakuasi. 

Baca Juga

Beberapa residen mengemas barang-barang mereka dengan keledai dan pergi. Tapi belum ada tanda-tanda warga Al-Bureij bergabung dengan ratusan ribu orang lainnya untuk meninggalkan daerah tersebut. 

"Kemana kami harus pergi? Tidak ada tempat aman, mereka meminta warga untuk pindah ke (Kota) Deir Al-Balah di tengah Gaza, di mana mereka melakukan pengeboman siang dan malam," kata salah petugas medis dan ayah enam anak, Ziad dalam sambungan telepon, Sabtu (23/12/2023). 

Petugas medis dan media Hamas TV melaporkan serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah rumah di kamp pengungsi Nusseirat menewaskan tiga orang termasuk jurnalis stasiun televisi Hamas, Aqsa dan tiga orang kerabatnya. 

Kematian jurnalis itu menambah wartawan yang tewas dalam perang Israel di Gaza menjadi 69 orang menurut penghitungan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ). 

Seorang petugas penyelamat di Rafah mengatakan setidaknya empat orang gugur dalam serangan udara pada sebuah mobil. 

Dalam sebuah video terlihat wajah seorang anak laki-laki berlumuran darah dan seorang anak perempuan dibopong. Israel belum memberikan komentar. 

"Serangan membabi buta Israel di Gaza mengubah bagian utara Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing," kata lembaga kemanusiaan Doctors Without Borders (MSF) di media sosial X. 

"Hampir setiap hari orang tewas dan terluka datang ke rumah sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, tidak ada tempat yang aman," tambah lembaga itu. 

Kantor berita resmi Palestina, WAFA, mengatakan sedikitnya 18 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara di sebuah rumah di Nuseirat, Gaza tengah, pada Jumat malam. 

Militer Israel menyatakan penyesalannya atas kematian warga sipil, namun menyalahkan Hamas yang didukung Iran karena beroperasi di daerah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Hamas membantah tuduhan tersebut. 

Kantor berita Shehab yang berafiliasi dengan Hamas melaporkan serangan udara dan tembakan di Jabalia al-Balad dan kamp pengungsi Jabalia, di Gaza utara. 

Baca juga: Israel Kubur Warga Hidup-Hidup, Alquran Ungkap Perilaku Yahudi kepada Nabi Mereka

Shehab melaporkan kendaraan Israel mencoba untuk maju dari sisi barat Jabalia di tengah-tengah suara tembakan. 

WAFA melaporkan tembakan Israel menghancurkan sebuah pabrik desalinasi air di Jabalia di dekat Rumah Sakit Al Amal. 

Biden mengatakan pada Jumat dia dan istrinya, Jill, "patah hati" dengan berita bahwa Gad Haggai, seorang warga Amerika-Israel berusia 73 tahun, diyakini tewas dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Menurut media Israel, Haaretz, istri Haggai, Judith Weinstein, masih disandera di Gaza. 

photo
Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement