Sabtu 23 Dec 2023 20:11 WIB

Gedung Putih Bantah Serangan Houthi di Laut Merah Berdampak Signifikan 

Houthi terus melakukan blokade di Laut Merah

Rep: Lintar Satria, Fauziah Mursyid/ Red: Nashih Nashrullah
Rekrutman baru Houthi Yaman. Houthi terus melakukan blokade di Laut Merah
Foto: EPA-EFE/OSAMAH YAHYA
Rekrutman baru Houthi Yaman. Houthi terus melakukan blokade di Laut Merah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Gedung Putih mengatakan Washington mengamati dengan seksama serangan-serangan Houthi pada kapal-kapal komersial yang diduga berkaitan dengan Israel di Laut Merah. Tapi memperkirakan situasi ini tidak akan berdampak pada harga-harga atau ketersediaan produk-produk di musim liburan.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Lael Brainard, mengatakan ekonomi AS terbukti berdaya tahan. Inflasi turun lebih cepat dibandingkan prediksi yang lebih optimistis, pasar lapangan kerja mulai tumbuh dan solid.

Baca Juga

Namun ia mengatakan pemerintah masih bersiaga menghadapi resiko. Termasuk isu-isu seperti perang Rusia di Ukraina dan potensi gangguan pasar gandum dan berkembangnya situasi di Laut Merah.

"Risiko geostrategis masih tinggi. Kami juga memperhatikan Laut Merah, yang kami pantau dan kami kerjakan dengan para mitra," kata Brainard, Sabtu (23/12/2023).

 

Ia menambahkan sejauh ini belum ada bukti situasi di Laut Tengah berdampak pada harga dan ketersediaan produk. Sejak bulan lalu Houthi yang menguasai banyak wilayah di Yaman setelah perang sipil selama bertahun-tahun, menembakan drone dan rudal ke kapal internasional yang berlayar melalui Laut Merah.

Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan serangan-serangan tersebut bagian dari serangan Israel di Jalur Gaza. Gedung Putih berulang kali meminta serangan-serangan itu dihentikan. 

Pada Jumat (22/12/2023) Iran "sangat terlibat" dalam rencana operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Iran membantah keras tuduhan itu.

Baca juga:  Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

Brainard mengatakan tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden "sangat fokus" pada situasi di Laut Merah, mengingat pentingnya Laut Merah bagi pelayaran global, dan tetap berkomunikasi dengan perusahaan pengiriman dan negara-negara di wilayah tersebut untuk memastikan kebebasan navigasi dan meningkatkan keamanan regional.

"Berdasarkan informasi yang kami miliki, pengalihan kapal dari Terusan Suez ke Tanjung Harapan diperkirakan tidak akan berdampak besar pada ketersediaan produk untuk belanja liburan, tetapi tentu saja kami akan terus memantaunya," kata mengenai potensi dampak inflasi dari serangan tersebut Brainard. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement