Ahad 24 Dec 2023 19:17 WIB

Israel Bunuh Pejabat PBB Bersama 70 Anggota Keluarga Besarnya

Sejak Perang Gaza pecah pada 7 Oktober, sebanyak 136 anggota staf PBB telah terbunuh.

Warga Palestina menyelamatkan harta benda mereka yang tersisa pasca serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Ahad (24/12/2023).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Warga Palestina menyelamatkan harta benda mereka yang tersisa pasca serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Ahad (24/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara penjajah Israel membunuh seorang pejabat PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) bersama lebih dari 70 anggota keluarga besarnya. Mereka tewas dalam serangan udara tentara IDF (Israel Defense Force) zionis Israel di dekat Kota Gaza pada Jumat (22/12/2023) waktu setempat.

Issam Al Mughrabi (56) yang bekerja sebagai pejabat Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) selama tiga dekade, tewas bersama istri dan anak-anaknya dalam serangan udara Israel pada hari Jumat. ‘’Selama hampir 30 tahun, Issam telah bekerja dengan UNDP melalui Program Bantuan untuk Rakyat Palestina,’’ kata administrator UNDP, Achim Steiner dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Aljazeera. 

Tentara zionis Israel yang kini dikenal dengan julukan ‘Tentara Popok’ (IDF – Israel Diapers Force), terus membunuhi warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan. Mereka juga membunuhi petugas-petugas internasional dan juga jurnalis.

Steiner menyebut hilangnya Issam dan keluarganya sangat mempengaruhi seluruh keluarga besar PBB. Dan, ia menekankan bahwa PBB dan warga sipil di Gaza bukanlah target.

Kepala Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga mengecam Israel yang mengincar petugas PBB sebagai target. Lewat postingan di X, Ghebreyesus menyebut pejuang kemanusiaan tidak boleh menjadi korban dan menyerukan gencatan senjata.

Sejak Perang Gaza pecah pada 7 Oktober, sebanyak 136 anggota staf PBB telah terbunuh. Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa sepanjang sejarah PBB, belum pernah menyaksikan kematian staf mereka dalam jumlah sebesar itu.

‘’Sebagian besar staf kami terpaksa meninggalkan rumah mereka,’’ tambahnya dalam postingan di X dengan memberikan penghormatan kepada anggota PBB yang bekerja di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement