Ahad 24 Dec 2023 19:45 WIB

13 Tentara Israel Tewas oleh Roket Hamas

Israel telah membunuh 8.000 anak di Jalur Gaza sejak perang meletus pada 7 Oktober.

Tentara IDF Israel berjalan di dekat perbatasan Jalur Gaza, selatan Israel, pada 13 December 2023. (Ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara IDF Israel berjalan di dekat perbatasan Jalur Gaza, selatan Israel, pada 13 December 2023. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 13 tentara penjajah Israel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini. Lima tentara IDF (Israel Defense Force) tewas pada Jumat dan delapan tentara zionis lainnya mati pada Sabtu akibat pertempuran sengit di Jalur Gaza.

‘’Anda telah mendengar dari Israel yang menyatakan bahwa Gaza utara sudah berada di bawah kendali militer mereka,’’ kata jurnalis Aljazeera, Alan Fisher, melaporkan dari Ramallah, Tepi Barat, yang dijajah Israel.

‘’Tapi, fakta bahwa Israel masih kehilangan tentaranya karena roket masih ditembakkan dari Gaza menuju Israel,’’ ujar Fisher. ‘’Ini menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki kendali. Dan, itu berarti fase perang ini kemungkinan akan berlangsung lebih lama.’’

Pertempuran sengit sepanjang akhir pekan ini juga memakan korban jiwa di pihak Palestina. Pada Ahad dini hari waktu setempat, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyebut seorang anak berusia 13 tahun mati syahid terbunuh oleh pesawat tak berawak Israel di dekat Rumah Sakit El Amal di Khan Younis.

Tentara IDF Israel yang kini dikenal dengan julukan ‘Tentara Popok’ (Israel Diapers Force) telah membunuh 8.000 anak di Gaza sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 166 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir di Gaza.

Sementara jurnalis Aljazeera, Hani Mahmoud dari Rafah, Gaza selatan, melaporkan bahwa banyak daerah pemukiman di kota Deir el-Balah menjadi sasaran pemboman besar-besaran tentara penjajah Israel. Ia mengatakan sisi timur Jalur Gaza juga mengalami serangan udara sengit.

‘’Sampai saat ini pencarian korban di bawah reruntuhan masih berlangsung,’’ kata Hani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement