Rabu 27 Dec 2023 09:59 WIB

PBB Tunjuk Koordinator Kemanusiaan untuk Gaza

Sigrid Kaag diperkirakan akan mulai bertugas pada 8 Januari 2024.

Petugas medis menguburkan jenazah warga Palestina yang tewas dalam pertempuran dengan Israel dan diserahkan oleh militer Israel saat pemakaman massal di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, (26/12/2023).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Petugas medis menguburkan jenazah warga Palestina yang tewas dalam pertempuran dengan Israel dan diserahkan oleh militer Israel saat pemakaman massal di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, (26/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Selasa (26/12/2023), mengumumkan penunjukan Sigrid Kaag sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi bantuan Gaza. “Dengan peran ini, dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan mengecek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Kaag yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan Belanda itu juga akan membentuk mekanisme PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui negara-negara yang bukan pihak dalam konflik tersebut. Kaag yang juga diplomat senior PBB itu diperkirakan akan mulai bertugas pada 8 Januari 2024, kata pernyataan itu.

Baca Juga

Penugasan tersebut merupakan bagian dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pekan lalu untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina itu. Dewan Keamanan PBB pada Jumat pekan lalu mengesahkan resolusi yang menuntut agar semua pihak melakukan “langkah-langkah mendesak” untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza, di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Resolusi itu menuntut pihak-pihak yang berkonflik mengizinkan dan membuka semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza. Termasuk, pintu-pintu perbatasan, guna memastikan staf kemanusiaan dan bantuan tersalurkan ke warga sipil yang membutuhkan.

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 20.915 orang, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Serangan membabi buta ini juga menghancurkan Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak dan hancur dan hampir dua juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement