Sabtu 30 Dec 2023 15:40 WIB

Jurnalis Al-Quds TV Gugur dalam Gempuran Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat

Serangan Israel tewaskan 106 jurnalis Gaza dalam 84 hari.

Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kantor Media Gaza mengatakan satu jurnalis syahid dalam serangan yang dilakukan tentara Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Dengan gugurnya jurnalis Al-Quds TV itu, jumlah wartawan yang menjadi korban gempuran intens Israel di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 106 orang.

Dalam pernyataan sebelumnya, mereka menyebutkan bahwa Israel sengaja membunuh para jurnalis di Gaza untuk membungkam narasi Palestina. Pembunuhan itu juga dilakukan untuk menyembunyikan kebenaran dan mencegah penyampaian berita dan informasi membentuk opini publik secara regional dan internasional.

Baca Juga

Sementara itu, Lembaga Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan 10 pekan pertama genosida Israel merupakan situasi paling mematikan bagi jurnalis. CPJ mengatakan Gaza menjadi tempat di mana jurnalis paling banyak dibunuh dalam satu tahun di satu lokasi.

Sebagian besar jurnalis, yakni 61 dari 68 yang tewas dibunuh adalah orang Palestina. Dalam laporannya, CPJ mengatakan mereka sangat khawatir pola militer Israel yang mengincar jurnalis dan keluarga mereka.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement