Senin 01 Jan 2024 18:41 WIB

WNI di Jepang Mengungsi ke Masjid Pascagempa

WNI lain ditemukan mengungsi ke aula milik pemerintah.

 Masyarakat berjalan ke tempat lebih tinggi untuk berlindung setelah gempa di Wajima, Prefektur Ishikawa, Senin (1/1/2024).
Foto: AP Photo/Kyodo News
Masyarakat berjalan ke tempat lebih tinggi untuk berlindung setelah gempa di Wajima, Prefektur Ishikawa, Senin (1/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gempa magnitudo 7,4 mengguncang perairan Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang, pada Senin (1/1/2024). Gempa menyebabkan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) mengungsi ke Masjid Kanazawa.

Seorang WNI di Jepang, Dian Novitasari, melalui pesan singkat mengatakan bahwa dia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi karena alarm peringatan terus menyala. “(Peralatan) dapur tumpah semua, kaca rias pecah,” katanya.

Baca Juga

Dian mengatakan dia dan keluarganya tidak berada di rumah saat gempa yang berpotensi tsunami itu melanda. Ketika tiba di tempat tinggal mereka di lantai 3, dia melihat barang-barang sudah berjatuhan ke lantai. “Tadi saya pulang, mixer menyala berputar-putar, kaca-kaca terbuka sebagian, televisi semua jatuh ke lantai,” tambah dia.

Saat ini, dia bersama keluarga dan 12 orang lainnya mengungsi ke masjid tersebut yang lokasinya lebih tinggi daripada kawasan lainnya. Ada juga WNI yang mengungsi di aula-aula publik milik pemerintah setempat, katanya. Menurut Dian, karena tidak banyak barang di masjid tersebut, hanya buku-buku dan Alquran yang jatuh ke lantai.

Guncangan dahsyat juga sempat dirasakan WNI di prefektur lain seperti Tottori. Sejumlah WNI di Prefektur Toyama juga tengah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Pemerintah setempat mengimbau agar pengungsi tetap di area pengungsian dan tidak boleh pergi ke tempat yang lebih rendah. Kapal-kapal terpantau sudah meninggalkan pelabuhan.

Saat ini masih terjadi gempa susulan dan berpotensi tsunami. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa tinggi tsunami bisa mencapai lima meter.

Gelombang tsunami akibat gempa tersebut kemungkinan bisa menjangkau 300 kilometer dari pusat gempa. Hingga kini, Kedutaan Besar RI di Tokyo belum memberikan keterangan resmi terkait perlindungan WNI yang terdampak gempa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement