REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang telah menerima tawaran bantuan Amerika Serikat untuk tanggap darurat gempa dahsyat yang mengguncang wilayah tengah negara itu pada saat tahun baru.
Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel mengungkapkan dukungan logistik dari militer serta makanan dan pasokan lainnya sedang disiapkan. "Ketika Jepang membutuhkan bantuan, kami ada di sini untuk membantu, baik melalui sipil dengan sumber daya, maupun melalui militer dengan logistik," kata Emanuel kepada Kyodo, Kamis (4/1/2024).
"Bantuan awal bernilai sekitar 100 ribu dolar AS (Rp 1,55 miliar), tetapi nilai itu masih dalam tahap uang muka," kata dia.
Pemberitahuan mengenai bantuan AS itu disampaikan saat Jepang melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan di Prefektur Ishikawa saat jumlah korban tewas bertambah menjadi di atas 80 setelah gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang negara itu pada Senin.
Akses jalur darat ke daerah-daerah terdampak bencana terhambat karena jalan terputus. Emanuel juga menjelaskan sejumlah helikopter akan digunakan untuk membantu pengiriman sumber daya masuk dan keluar daerah itu.
Berbagai bantuan mulai dari makanan, air, selimut, dukungan medis hingga teknisi militer untuk perbaikan jembatan dan jalan sudah tersedia.
“Kami sudah menawarkan bantuan, dan tawaran itu sudah diterima. Ini adalah bantuan tahap awal, jika mereka (Jepang) membutuhkan lebih banyak, mereka tahu ke mana harus menghubungi kami," kata dia.
Sejumlah negara sudah menawarkan dukungan dan mengirim pesan belasungkawa kepada Jepang. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pemerintahannya sejauh ini menolak menerima personel dan dukungan material dari luar negeri karena daerah terkena dampak belum mampu menerima dukungan material atau menampung relawan.
Namun, Kishida menegaskan Jepang akan berterima kasih atas dukungan yang tidak akan menjadi beban. Emanuel mengatakan langkah Jepang dalam menerima tawaran AS tidak bertentangan dengan sikap negara itu. Ini mengingat aliansi AS-Jepang dan sumber daya mereka sudah ada di negara Asia itu.
"Kami akan melakukan apa pun yang dikatakan Jepang untuk memindahkan sumber daya ke mana pun, ini adalah upaya yang dikomandoi Jepang," kata Emanuel.
Presiden AS Joe Biden sendiri sudah menyatakan siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi rakyat Jepang. Ketika gempa bumi besar dan tsunami melanda Jepang timur laut pada 2011, militer AS melakukan misi bantuan bencana yang dikenal sebagai Operasi Tomodachi yang menjadi simbol aliansi bilateral AS-Jepang.