REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel memberlakukan pembatasan ketat pada masuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur untuk melakukan sholat Jumat. Menurut pejabat di Departemen Wakaf Islam (Endowments) di Yerusalem mengatakan, hanya 15 ribu orang yang dapat melakukan sholat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Pejabat yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan, bahwa biasanya ada 50 ribu orang yang akan mengikuti sholat jumat di masjid Al Aqsa.
"Ruang sholat dan halaman masjid hampir kosong dari jamaah karena pembatasan Israel,” kata dia, dilansir dari Middle East Monitor, Jumat (5/1/2024).
Polisi Israel telah memberlakukan pembatasan masuknya jamaah ke Masjid Al Aqsa sejak dimulainya konflik Gaza pada 7 Oktober, tetapi mereka memperketat pembatasan pada hari Jumat.
Saksi mengatakan kepada Anadolu, bahwa polisi Israel hanya mengizinkan orang tua yang memasuki Masjid untuk melakukan sholat. Sedangkan jamaah yang lebih muda dilarang memasuki masjid.
Mereka menambahkan bahwa polisi menyerang jamaah di Gerbang Asbat dan Gerbang Sahira setelah mencegah mereka mencapai Masjid Al Aqsa. Polisi Israel dikerahkan di seluruh Yerusalem Timur, mendirikan penghalang di pintu masuk Kota Tua dan di gerbang eksternal Masjid Al Aqsa
Tindakan Israel ini memaksa ratusan jamaah untuk melakukan sholat jumat di jalanan. Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa polisi Israel menyerang jamaah di lingkungan Wadi Al Joz, dekat Kota Tua, dengan air limbah.
Orang-orang Palestina melakukan sholat di salah satu jalan lingkungan setelah dicegah mencapai Masjid Al Aqsa untuk sholat.
Ini merupakan Jumat ke-13 berturut-turut ketika polisi Israel menargetkan jamaah di lingkungan Wadi Al Joz.