REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Beijing akan menjatuhkan sanksi pada lima manufaktur militer Amerika Serikat (AS). Pada Ahad (7/1/2024) juru bicara tersebut menambahkan langkah ini diambil sebagai respon atas penjualan senjata terbaru AS ke Taiwan.
Penjualan senjata AS ke Taiwan kerap menjadi sumber ketegangan antara Washington dan Beijing. Cina menganggap Taiwan yang dikelola demokratis sebagian dari wilayahnya, klaim yang ditolak keras pulau tersebut.
Sanksi terbaru dijatuhkan sebelum pemilihan presiden dan parlemen Taiwan. Cina menyebutkan pilihan antara perang atau perdamaian.
Bulan lalu Departemen Luar Negeri Cina menyetujui penjualan peralatan untuk membantu menjaga taktik sistem informasi Taiwan senilai 300 juta dolar AS.
Dalam pernyataannya juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan penjualan senjata terbaru "sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan Cina, sangat membahayakan stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan."
Perusahaan-perusahaan yang dijatuhi sanksi antara lain BAE Systems Land and Armaments, Alliant Techsystems Operations, AeroVironment, Viasat dan Data Link Solutions. Juru bicara mengatakan Cina akan membekukan aset-aset perusahaan ini dan masyarakat atau organisasi di Cina untuk terlibat dengan mereka.
Kedutaan Besar AS di Beijing belum menanggapi permintaan komentar.