Senin 08 Jan 2024 14:34 WIB

Salju Hambat Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Jepang

Gempa dahsyat tersebut telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas.

Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah,  Rabu, (3/1/2024).
Foto: EPA-EFE/JIJI PRESS
Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KANAZAWA -- Tim penyelamat menerjang salju dan hujan saat mereka terus mencari ratusan orang yang masih hilang akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,6, yang melanda Semenanjung Noto di Jepang bagian tengah pada hari Tahun Baru, Senin (8/1/2024).

Gempa dahsyat tersebut telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas. Kondisi bersalju itu juga menghambat upaya untuk memindahkan para penyintas ke hotel dan penginapan di luar Prefektur Ishikawa di tengah potensi penyebaran penyakit Covid-19 di pusat-pusat evakuasi.

Baca Juga

Korban tewas akibat gempa itu mencapai 161 orang pada Senin. Sementara, 103 orang masih belum ditemukan, menurut pemerintah Prefektur Ishikawa.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan di daerah-daerah yang dilanda bencana, salju telah menumpuk setebal 13 sentimeter (cm) di Suzu, 12 cm di Nanao dan sembilan cm di Wajima pada pukul 08.00 Senin pagi (waktu setempat).

Lebih dari 2.300 orang di prefektur itu masih terputus aksesnya, terutama karena jalan-jalan yang rusak. Pada Ahad (7/1/2024), menurut otoritas setempat, lebih dari 28.000 orang tinggal di tempat-tempat penampungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement