Rabu 10 Jan 2024 14:46 WIB

Korsel-AS Kecam Korut Kirim Rudal ke Rusia untuk Lawan Ukraina

Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.
Foto: EPA-EFE/VADYM SARAKHAN
Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara (Korut) kepada Rusia yang digunakan untuk perang melawan Ukraina. Kecaman itu disampaikan Korsel dan AS melalui percakapan telepon pada Selasa (9/1/2024).

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin membahas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta aksi provokatif Korea Utara di sepanjang Zona Demiliterisasi Korea.

Baca Juga

Pembicaraan itu adalah tindak lanjut dari pengungkapan oleh AS bahwa Korea Utara memberikan puluhan rudal balistik kepada Rusia. Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023, kemudian 2 Januari 2024, dan Sabtu pekan lalu.

“Kedua penasihat keamanan mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia, serta penggunaan rudal itu oleh Rusia dengan sasaran Ukraina," kata Gedung Putih dalam penyataan tertulis.

"Mereka menyatakan penyerahan dan penggunaan senjata tersebut menambah penderitaan warga Ukraina, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, melemahkan rezim non proliferasi (nuklir) global, dan mengancam keamanan wilayah Eropa, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik," kata Gedung Putih.

Dalam pembicaraan via telepon itu, kedua pejabat berkomitmen mendukung Ukraina dan rakyatnya. Kedua belah pihak juga bertekad bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan keamanan bersama guna memperkuat perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement