Kamis 11 Jan 2024 15:32 WIB

Lembaga Think Tank: Hamas Belum Dikalahkan atau Dihancurkan di Utara Jalur Gaza

Hamas masih memiliki jaringan kontrol dan komando kuat dan kohesif di Jalur Gaza.

Rep: Lintar Satria / Red: Gita Amanda
Dalam laporan terbaru The Institute for the Study of War (ISW) and the Critical Threats Project (CTP) mengatakan Hamas belum dikalahkan atau dihancurkan di utara Jalur Gaza. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Dalam laporan terbaru The Institute for the Study of War (ISW) and the Critical Threats Project (CTP) mengatakan Hamas belum dikalahkan atau dihancurkan di utara Jalur Gaza. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dalam laporan terbaru The Institute for the Study of War (ISW) and the Critical Threats Project (CTP) mengatakan Hamas belum dikalahkan atau dihancurkan di utara Jalur Gaza. ISW-CPT merujuk video yang dirilis kelompok itu di aplikasi kirim-pesan Telegram sebagai bukti kehadiran pejuang-pejuang Hamas yang di utara Jalur Gaza.

"Rekaman menampilkan berbagai operasi Brigade Al Qassam, termasuk penangkapan drone Israel di Beit Lahia, serangan granat berpeluncur roket (RPG) ke kendaraan lapis baja Israel dan menurunkan infanteri di barat laut Jalur Gaza dan selatan Kota Gaza, serta penyergapan terhadap tentara Israel di sebuah terowongan di Sheikh Radwan akhir Desember 2023," kata ISW-CTP dalam laporannya, Rabu (10/1/2024).

ISW-CPT menulis sayap politik Hamas mengirimkan pesan serupa pada 9 Januari. Kelompok itu masih memiliki jaringan kontrol dan komando yang kuat dan kohesif di Jalur Gaza. Namun asesmen ISW-CPT menunjukkan Hamas kehilangan beberapa komando-dan-kontrol pada beberapa unit yang bentrok dengan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Lembaga think tank tersebut juga mengatakan Brigade al Qassem dan milisi Palestina lainnya belum berhasil dihancurkan di Jalur Gaza utara dan mempertahankan kehadiran terbatas di sana, terutama di sekitar Kota Gaza selatan. ISW-CPT mencatat pasukan Israel memulai operasi pembersihan di Kota Gaza selatan pada akhir Oktober 2023 untuk mengisolasi Jalur Gaza utara dari wilayah lainnya.

"IDF mengumumkan pada 18 November 2023 bahwa pasukan Israel memperluas operasi pembersihan ke Zaytoun dan mulai menargetkan para pejuang dan infrastruktur milik Batalion Zaytoun Hamas," kata ISW-CPT.

Lembaga itu mengatakan sejak saat itu milisi Palestina terus melakukan serangan terhadap pasukan Israel di Zaytoun. Meskipun pada 6 Januari IDF mengumumkan mereka berhasil "membongkar" 12 batalion Hamas di Jalur Gaza utara.

ISW-CPT mencatat berdasarkan laporan IDF pada 21 Desember 2023, Komandan Batalion Zaytoun  salah satu dari tiga komandan Hamas yang tersisa di Brigade Kota Gaza, yang menduduki posisi mereka saat ini sebelum perang dimulai.

"Pejuang Palestina di Batalion Zaytoun mungkin memiliki akses ke area belakang dan tempat berlindung yang aman di Kegubernuran Pusat Jalur Gaza, mengingat kedekatannya dengan tempat batalion beroperasi dan fakta IDF belum menyelesaikan operasi pembersihan," tambah lembaga think tank tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement