Kamis 11 Jan 2024 19:24 WIB

Sidang Dugaan Genosida Israel Diwarnai Protes Kekejaman di Gaza

Pendemo menekankan dunia tak boleh lagi menoleransi perbuatan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Ronald Lamola (tengah), Menteri Kehakiman Afrika Selatan, dan Vusimuzi Madonsela (kanan), Duta Besar Afrika Selatan untuk Belanda di Mahkamah Internasional (ICJ) sebelum sidang kasus genosida  Israel
Foto: EPA-EFE/REMKO DE WAAL
Ronald Lamola (tengah), Menteri Kehakiman Afrika Selatan, dan Vusimuzi Madonsela (kanan), Duta Besar Afrika Selatan untuk Belanda di Mahkamah Internasional (ICJ) sebelum sidang kasus genosida Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Ratusan orang menggelar unjuk rasa di sela-sela persidangan dugaan genosida Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Kamis (11/1/2024). Mereka menyerukan agar genosida yang dilakukan Israel di Gaza dihentikan.

“Saya di sini karena saya harus menyaksikan anak-anak dibunuh setiap hari selama tiga bulan, dan genosida terjadi tanpa mendapat hukuman. Saya sangat menentang hal itu,” ujar Johanna, salah seorang pengunjuk rasa, saat diwawancara Anadolu Agency.

Baca Juga

Pengunjuk rasa lainnya, Ariana, mengatakan kekejaman Israel di Gaza tidak bisa lagi dibiarkan. “Kita telah menyaksikan pembunuhan, pembantaian selama beberapa bulan terakhir, dan dalam 50, 60, 70 tahun terakhir, kita telah menyaksikan hal-hal mengerikan terjadi di Gaza,” ujarnya.

Ariana menekankan dunia tak boleh lagi menoleransi perbuatan Israel. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Afrika Selatan (Afsel) karena telah mengajukan kasus dugaan genosida Israel di Gaza ke ICJ.

ICJ telah memulai persidangan dugaan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada Kamis. Persidangan tersebut dibuka untuk publik. Pada hari pertama persidangan, Afsel selaku pihak pelapor akan menyajikan bukti-bukti terkait dugaan genosida Israel di Gaza. Delegasi Afsel dipimpin Menteri Kehakiman Ronald Lamola dan akan diikuti oleh tokoh politik senior dari partai serta gerakan politik progresif di seluruh dunia.

Berkas gugatan setebal 84 halaman...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement