Senin 15 Jan 2024 16:44 WIB

Kronik Peristiwa Penting Selama 100 Hari Perang di Gaza 

11 Januari 2024, ICJ di Den Haag, Belanda, memulai persidangan dugaan genosida.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Demonstran pro-Palestina memegang plakat saat melakukan protes menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di kedutaan AS di Bangkok, Thailand, (13/1/2024).
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Demonstran pro-Palestina memegang plakat saat melakukan protes menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di kedutaan AS di Bangkok, Thailand, (13/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-100 pada Ahad (14/1/2024). Terdapat sejumlah peristiwa penting selama pertempuran di Gaza yang sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 23.900 orang terbunuh. Dilaporkan laman Al Arabiya, berikut kronik peristiwa penting dalam peperangan di Gaza.

  • 7 Oktober 2023: Kelompok Hamas melancarkan serangan dan operasi infiltrasi ke wilayah Israel selatan. Lebih dari 1.100 orang tewas akibat operasi Hamas tersebut. Selain itu, Hamas menawan sekitar 240 orang dan menjadikan mereka sandera. Para sandera dibawa ke Gaza. Pada hari itu juga, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya dalam keadaan berperang. Israel pun mulai meluncurkan serangan udara ke Gaza.

 

Baca Juga

  • 8 Oktober 2023: Kelompok Hizbullah Lebanon, yang mendukung perlawanan Hamas, memulai serangan lintas batas ke wilayah Israel. Hingga berita ini ditulis, Hizbullah dan militer Israel masih terlibat konfrontasi serta kontak senjata di wilayah perbatasan kedua negara.

 

  • 13 Oktober 2023: Israel memerintahkan penduduk Kota Gaza untuk mengungsi ke wilayah selatan Jalur Gaza. Kota Gaza dihuni lebih dari 1 juta orang. Populasi di Jalur Gaza terdiri dari 2,3 juta orang. Sejak perintah tersebut dikeluarkan, Israel akan mendorong warga Gaza yang tinggal di wilayah utara untuk mengungsi.

 

  • 17 Oktober 2023: Sebuah serangan udara menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Al-Arabi di Kota Gaza. Peristiwa itu memantik kemarahan dunia Arab. Ratusan orang terbunuh akibat serangan tersebut. Israel membantah bertanggung jawab. Mereka justru menyebut bahwa ledakan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli disebabkan oleh roket yang gagal ditembakkan kelompok perlawanan Palestina di Gaza.

 

  • 19 Oktober 2023: Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS mencegat rudal dan drone yang diluncurkan dari Yaman melalui Laut Merah menuju Israel. Rudal dan drone tersebut diluncurkan kelompok Houthi. Sama seperti Hizbullah, Houthi juga mendukung perlawanan Palestina di Gaza.

 

  • 21 Oktober 2023: Konvoi bantuan kemanusiaan mulai diizinkan melewati perbatasan Rafah dari Mesir ke Gaza. Sejak meluncurkan agresi ke Gaza, Israel memblokade total distribusi pangan, bahan bakar, dan obat-obatan ke Gaza. Israel juga memutus aliran air dan listrik. Hal itu memicu krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

 

  • 27 Oktober 2023: Israel memulai operasi serangan darat ke Gaza. 

 

  • 1 November 2023: Evakuasi dimulai dari Gaza melalui penyeberangan Rafah untuk sekitar 7.000 pemegang paspor asing, warga negara ganda, dan keluarga mereka, serta orang-orang yang membutuhkan perawatan medis segera. Mayoritas penduduk Gaza masih tak diizinkan keluar dari wilayah tersebut.

 

  • 9 November 2023: Israel mengatakan sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan dari wilayah Suriah menghantam kota Eilat di selatan. Keesokan harinya, militer Israel mengatakan mereka menyerang milisi yang bertanggung jawab. Israel nantinya akan mengatakan Suriah adalah salah satu front baru dalam meluasnya perang Gaza.

 

  • 15 November 2023: Pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Rumah sakit tersebut merupakan yang terbesar di Jalur Gaza. Militer Israel meyakini Hamas membangun markas komando di bawah bangunan Rumah Sakit Al-Shifa. Namun tudingan soal adanya markas di bawah rumah sakit tersebut tak terbukti.

 

  • 21 November 2023: Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata sementara pertama. Hal ini diikuti dengan pembebasan sejumlah sandera oleh Hamas. Sebagai gantinya, Israel membebaskan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara di Tepi Barat. Gencatan senjata pada akhirnya akan diperpanjang selama satu pekan. Selama periode tersebut, Hamas membebaskan 105 sandera. Sementara Israel melepaskan sekitar 240 tahanan Palestina. Hamas dan Israel gagal menyepakati gencatan senjata lanjutan pada 1 Desember 2023.

 

  • 4 Desember 2023: Beberapa hari setelah gencatan senjata berakhir, pasukan Israel melancarkan serangan darat besar pertama mereka di Gaza selatan, di pinggiran kota Khan Younis. Organisasi-organisasi internasional mengatakan fase perang berikutnya, yang memperluas kampanye militer dari utara hingga ke seluruh wilayah Gaza, termasuk daerah-daerah yang sudah menampung ratusan ribu pengungsi, akan secara drastis memperburuk situasi kemanusiaan.

 

  • 12 Desember 2023: Presiden AS Joe Biden mengatakan, pengeboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel telah melemahkan dukungan internasional terhadap Tel Aviv. Pernyataan Biden itu merupakan sebuah pergeseran. Sebab sejak awal perang, Washington menyatakan membela langkah Israel menggempur Gaza yang disebutnya sebagai “hak membela diri”. Nantinya, beberapa pejabat tinggi AS akan mengunjungi Israel untuk mendesak negara tersebut berbuat lebih banyak dalam melindungi warga sipil di Gaza.

 

  • 15 Desember 2023: Pasukan Israel secara keliru membunuh tiga warganya yang disandera Hamas. Insiden itu menimbulkan kritik paling keras di Israel terkait pelaksanaan perang di Gaza. Kendati demikian, mayoritas warga Israel masih mendukung pertempuran di Gaza dilanjutkan.

 

  • Sekitar 26 Desember 2023: Pasukan Israel melancarkan serangan darat besar-besaran di wilayah tengah Jalur Gaza. Operasi itu didahului dengan kampanye serangan udara yang kembali menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi. Sebagian besar dari mereka sudah menjadi pengungsi sebelumnya.

 

  • Mulai 1 Januari 2024: Israel memberi isyarat bahwa mereka akan mulai menarik sebagian pasukannya dari Gaza. Israel hendak memulai fase baru pertempuran yang lebih bertarget dan diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan. Para pejabat mengatakan peralihan taktik ini akan dimulai di bagian utara Gaza, sementara pertempuran sengit terus berlanjut di wilayah selatan. 

 

  • 11 Januari 2024: Pesawat tempur, kapal, serta kapal selam AS dan Inggris melancarkan puluhan serangan udara ke sejumlah wilayah Yaman. Serangan itu merupakan respons AS dan Inggris atas serangkaian serangan yang diluncurkan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah. Sejak 19 November 2023, Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Houthi mengklaim, mereka hanya membidik kapal milik Israel atau sedang berlayar menuju Israel. Serangan terhadap kapal itu merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perlawanan Palestina.

 

  • Pada 11 Januari 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, juga memulai persidangan dugaan genosida Israel di Jalur Gaza. Afrika Selatan menjadi negara yang membawa kasus tersebut ke ICJ. Persidangan telah selesai dilaksanakan, tapi ICJ belum merilis keputusan. Keputusan ICJ atas kasus tersebut nantinya bersifat mengikat. Namun kemampuan ICJ untuk menegakkan atau menerapkan keputusannya sangat kecil. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement