REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sumber keamanan Lebanon dan militer Israel mengatakan Israel menggelar serangkaian serangan udara intensif ke lembah di selatan Lebanon. Jarang Israel mengungkapkan operasi pasukan khususnya di perbatasan.
Pada Selasa (16/1/2024) sumber keamanan Lebanon mengatakan terjadi 16 serangan udara berturut-turut di Lembah Suluki. Sumber menggambarkannya sebagai "pengeboman terpadat dalam satu lokasi" sejak baku tembak di perbatasan dimulai tiga bulan yang lalu.
Hizbullah yang didukung Iran baku tembak lintas batas di selatan Lebanon dengan pasukan Israel sebagai dukungan pada Hamas di Jalur Gaza. Hamas menggelar serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan balasan Israel sudah menewaskan lebih dari 24 ribu orang di Gaza.
Militer Israel mengatakan mereka menggelar "serangan udara dan artileri" terhadap infrastruktur dan lokasi Hizbullah di Lembah Suluki "dalam waktu singkat." Sumber keamanan Lebanon tidak mengkonfirmasi apakah target-target Hizbullah yang ditembak tapi mereka mengatakan kelompok bersenjata itu menggunakan Lembah Suluki untuk meluncurkan roket ke Israel.
Stasiun radio Israel, Kan melaporkan, apa yang mereka gambarkan sebagai serangan skala besar angkatan udara dan artileri Israel pada lusinan target ke lembah tersebut. Sebelumnya Hizbullah mengatakan mereka meluncurkan roket-roket ke pasukan Israel di seberang perbatasan.
Militer Israel mengatakan pasukan khususnya menggelar serangan ke area Ayta al-Shaab di selatan Lebanon "untuk menghilangkan ancaman" dan pesawat-pesawat tempurnya juga menyerang peluncur rudal anti-tank Hizbullah di daerah tersebut.
Militer Israel hanya mengakui operasi itu digelar pasukan khusus. Mereka tidak mengungkapkan tepat lokasinya atau ancaman seperti apa yang hendak dihilangkan.