Rabu 17 Jan 2024 21:17 WIB

Bukan Petinggi Israel, Justru Tokoh Hamas yang Dicap Teroris oleh Uni Eropa

Uni Eropa memasukkan petinggi Hamas, Yahya Sinwar ke dalam daftar teroris.

Yahya Sinwar, ketua Hamas di Gaza, memimpin pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di kantornya di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.
Foto: AP/Adel Hana
Yahya Sinwar, ketua Hamas di Gaza, memimpin pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di kantornya di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Uni Eropa pada Selasa memasukkan nama Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dalam daftar teroris dan memberlakukan sanksi terhadapnya sebagai reaksi atas serangan kelompok Palestina tersebut ke Israel awal Oktober tahun lalu.

Sanksi yang akan segera diberlakukan itu berusaha membekukan dana dan aset keuangan lainnya yang diduga milik Sinwar di negara-negara anggota Uni Eropa. Mereka juga  melarang perusahaan-perusahaan Uni Eropa menyediakan sumber daya ekonomi untuk Sinwar.

Baca Juga

Sinwar adalah mantan tahanan Israel yang menjalani hukuman 22 tahun penjara. Dia dibebaskan bersama lebih dari 1.000 tahanan warga Palestina lainnya, untuk ditukar dengan pembebasan seorang tentara Israel pada 2011.

Israel menyatakan perang terhadap Gaza setelah Hamas menyerangnya pada 7 Oktober 2023, yang diyakini telah menewaskan 1.200 warga Israel dan membuat 240 orang tersandera.

Aksi bombardir Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 24 ribu warga Palestina yang kebanyakan  perempuan dan anak-anak, serta  membuat 1,9 juta dari lebih dari 2,2 juta penduduk di kantong Palestina tersebut kehilangan tempat tinggal.

Serangan-serangan tersebut juga menyebabkan krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Saat berbicara kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York pada Senin, Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas jumlah korban sipil di Gaza yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dan bencana kemanusiaan yang terjadi di kantong Palestina itu.

“Ada satu solusi untuk membantu mengatasi semua masalah ini. Kita perlu gencatan senjata kemanusiaan segera,” tegasnya.

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement