REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel bergerak maju semakin ke dalam Kota Khan Younis, Jalur Gaza dan membombardir daerah sekitar rumah sakit terbesar di pemukiman itu yang masih beroperasi. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menggelar pertempuran "selama berbulan-bulan lagi" sampai kemenangan total tercapai.
Pertempuran terbesar tahun ini sedang berlangsung di Khan Younis yang menampung ratusan ribu orang yang melarikan diri dari daerah utara dalam perang yang memasuki bulan keempat. Warga menggambarkan pertempuran besar dan pengeboman intensif di utara dan timur kota itu.
Warga juga mengatakan untuk pertama kalinya pertempuran memasuki bagian barat kota. Tank-tank bergerak maju menggelar penyerbuan sebelum mundur lagi. Warga Khan Younis mengatakan pertempuran terjadi di daerah sekitar Rumah Sakit Nasser, rumah sakit terbesar yang masih beroperasi di Gaza. Fasilitas kesehatan itu sudah menerima ratusan korban luka setiap harinya, pasien berdesak-desakan di bangsal rumah sakit dan diobati di lantai.
"Apa yang terjadi di Khan Younis saat ini benar-benar kegilaan, penjajah membombardir kota dari semua arah, dari udara dan darat," kata salah satu pengungsi di Khan Younis, Abu El-Abed, Kamis (18/1/2024). Bersama tujuh keluarganya ia terpaksa mengungsi beberapa kali setelah meninggalkan Kota Gaza di awal perang.
Israel menuduh Hamas beroperasi dari Rumah Sakit Nasser, tuduhan yang dibantah staf rumah sakit. Saat memberikan perkembangan terbaru, Netanyahu mengatakan Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menghancurkan "16 atau 17" dari 24 resimen tempur Hamas. Ia menambahkan langkah berikutnya akan "membersihkan teritori" itu dari milisi.
"Aksi pertama biasanya lebih pendek, yang kedua biasanya lebih lama, kemenangan butuh waktu berbulan-bulan tapi kami bertekad mencapainya," kata Netanyahu dalam konferensi pers. Militer Israel mengatakan brigade di Khan Younis yang beroperasi jauh ke selatan dibandingkan pasukan sebelummnya "mengeliminasi lusinan teroris dalam pertempuran jarak dekat dan dengan dukungan tembakan tank dan udara." Ia mengatakan Israel membunuh 60 pejuang dalam 24 jam terakhir, termasuk 40 orang di Khan Younis.
Lembaga kemanusiaan Medecins Sans Frontieres (MSF) atau dokter tanpa batas mengatakan pasien-pasien dan orang-orang yang mengungsi di Rumah Sakit Nasser lari karena panik. Di Rafah, di mana lebih dari setengah dari 2,3 juta warga Gaza mengungsi dan berdesak-desakan di tempat penampungan sementara, 16 jenazah dibaringkan di jalanan berbatu yang berlumuran darah di depan ruang jenazah.
Sebagian besar ditutup kain kafan putih, beberapa dimasukkan ke kantong jenazah. Satu keluarga Zameli habis dalam serangan yang menghancurkan rumah mereka semalam. Setengah dari kantong jenazah berukuran kecil.
Seorang pria berambut abu-abu menangis sambil meratapi salah satu jenazah, membenamkan wajahnya ke wajah jenazah yang ditutup. Seorang perempuan dengan hijab pink berlutut dan mengelus salah satu jenazah yang ditutup kain. Di lokasi pengeboman, terlihat tas sekolah di antara puing-puing bangunan.
Mahmoud al-Zameli yang berhasil selamat dalam serangan tersebut. "Kemarin saya bermain dengan anak-anka di sini, kini mereka semua meninggal, hanya saya yang masih hidup," katanya.