Sabtu 20 Jan 2024 13:31 WIB

Kedubes Cina Peringatkan Bahaya Operasi Plastik di Korea Selatan

Warga Cina juga diminta berhati-hati dalam memeriksa legitimasi institusi medis.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Wisatawan mengunjungi Istana Gyeongbok di pusat kota Seoul, Korea Selatan, (31/12/2023).
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Wisatawan mengunjungi Istana Gyeongbok di pusat kota Seoul, Korea Selatan, (31/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kedutaan Besar Cina di Korea Selatan (Korsel) memperingatkan warganya tentang bahaya melakukan operasi plastik atau kecantikan besar di Korsel. Mulai dari, resiko perubahan wajah signifikan yang menyulitkan proses imigrasi sampai kematian.

Berdasarkan perusahaan data Statista, Korsel salah satu destinasi utama operasi kecantikan di dunia. Menarik begitu banyak pasien selama beberapa dekade terakhir, mulai dari Cina sampai Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

"Beberapa tahun terakhir banyak warga asing yang datang ke Korea Selatan untuk operasi kecantikan, dan beberapa orang terlibat dalam sengketa medis dan kegagalan operasi dan bahkan kematian," kata Kedutaan Besar Cina dalam catatan untuk masyarakat, Jumat (19/1/2024).

Catatan itu dipublikasikan satu bulan setelah seorang perempuan warga negara Cina meninggal dunia usai tiga kali melakukan operasi sedot lemak di sebuah klinik operasi kecantikan di area Gangnam. Masyarakat Dokter Bedah Plastik dan Rekonstruksi Korea belum dapat dimintai komentar di luar jam kerja.

Kedutaan Besar Cina meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap iklan dan mengingat resikonya. Selain itu warga Cina juga diminta berhati-hati dalam memilih perantara dan memeriksa legitimasi institusi medis atau dokternya, menandatangani kontrak yang jelas dan menyimpan catatan lengkap.

“Jika ada perubahan besar pada penampilan pasca operasi, atau jika Anda masih dalam tahap pemulihan pasca operasi, sebaiknya membawa surat keterangan bedah saat meninggalkan negara tersebut,” tambah kedutaan. Kedutaan mengatakan tindakan pencegahan seperti itu akan membantu menghindari komplikasi pada prosedur check-in atau prosedur masuk dan keluar berikutnya.

Berdasarkan International Society of Aesthetic Plastic Surgery pada 2022 Korsel memiliki 2.718 ahli bedah plastik. Cina diperkirakan memiliki jumlah yang sama meski populasinya 28 kali lebih besar dari Korsel.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement