Sabtu 20 Jan 2024 13:39 WIB

Drone Israel Terus Incar Rumah Sakit di Gaza

Di kota yang sama tank-tank Israel juga mendekati rumah sakit terbesar Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Paramedis Palestina memeriksa kerusakan di ruang pasien akibat serangan Israel di bangsal bersalin Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Ahad (17/12/2023).
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Paramedis Palestina memeriksa kerusakan di ruang pasien akibat serangan Israel di bangsal bersalin Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Ahad (17/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Palestina mengatakan Israel menembak rumah sakit di Kota Khan Younis. Dalam serangan terbesar Israel di selatan Jalur Gaza yang mengancam beberapa fasilitas kesehatan yang masih buka.

Pada Sabtu (20/1/2024) Bulan Sabit Palestina mengatakan para pengungsi terluka "karena tembakan intensif dari drone Israel yang mengincar Rumah Sakit Al-Amal" serta pusat badan penyelamatan. Militer mengatakan mereka memeriksa laporan itu.

Baca Juga

Di kota yang sama tank-tank Israel juga mendekati rumah sakit terbesar Gaza yang masih beroperasi, Rumah Sakit Nasser. Beberapa orang melaporkan mendengar suara tembakan dari arah barat. Warga juga melaporkan baku tembak di selatan.

Israel meluncurkan serangan terbesar ke Khan Younis pekan ini untuk merebut kota itu. Tel Aviv menuduh Hamas menjadikan Khan Younis sebagai pusat komandonya. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 142 orang Palestina tewas dan 278 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir sehingga total korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza menajdi 24.762 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sebagian besar dari 36 rumah sakit di Gaza berhenti beroperasi. Hanya 15 yang sebagian masih berfungsi dan beroperasi tiga kali lipat dari kapasitasnya tanpa bahan bakar atau obat-obatan yang mencukupi.

Pemerintah Israel menuduh Hamas beroperasi di rumah sakit-rumah sakit termasuk Nasser. Staf rumah sakit membantah tuduhan tersebut. Badan pengungsi PBB di Palestina (UNRWA) mengatakan lebih dari 1,7 juta orang atau sekitar 75 persen total populasi Gaza mengungsi, banyak yang terpaksa mengungsi berulang kali. Banyak yang mengungsi di tenda-tenda yang terlalu kecil untuk melindungi mereka dari berbagai elemen dan penyakit.

Salah satunya Mohammed al-Ghandour yang ingin memberi istrinya pernikahan yang indah. Tapi mereka terpaksa mengungsi dari rumah mereka di Kota Gaza dan akhirnya pasangan itu menikah di sebuah tenda di Kota Rafah pekan ini. "Kebahagiaan saya mungkin tiga persen tapi saya akan bersiap untuk istri saya, saya ingin membuatnya bahagia," kata Ghandour.

Di World Economic Forum di Davos, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan ia tidak mengabaikan "tragedi kemanusiaan" pada warga sipil Gaza tapi serangan itu merupakan satu langkah menuju hubungan yang lebih damai dengan Palestina di masa depan dan memperkuat keamanan global.  

Israel mengatakan mereka mulai menarik pasukannya dan memperkecil skala operasinya di utara Gaza. Tapi. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 12 orang tewas dalam serangan ke gedung pemukiman di dekat Rumah Sakit Al-Shifa yang sudah tidak lagi berfungsi.

Serangan Israel sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nusseirat di Jalur Gaza tengah menewaskan lima orang warga Palestina. Washington gagal membujuk sekutunya untuk meringankan penderitaan warga sipil yang kian kekurangan bantuan dan obat-obatan sejak Oktober lalu.

Israel mengatakan mereka akan terus bertempur sampai Hamas ditumpas dan bantuan tidak bisa sampai ke rakyat Palestina karena struktur dan akar kelompok itu di Gaza. Diplomat membahas dampak setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabaikan prospek pendirian negara Palestina. Ia menolak strategi lama AS di Timur Tengah.

"Israel harus menguasai keamanan atas seluruh wilayah barat Sungai Yordan, ini bertabrakan dengan prinsip-prinsip kedaulatan, tapi apa yang bisa anda lakukan?" kata Netanyahu dalam konferensi pers di Tel Aviv, Kamis (18/1/2024) lalu.

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu pada Jumat (19/1/2024), tanpa mengungkapkan detail pembicaraan itu. Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Biden masih meyakini solusi dua negara.

"Ia mengakui itu membutuhkan banyak kerja keras, ini membutuhkan banyak kepemimpinan di kawasan," kata Kirby dalam konferensi pers di Gedung Putih. Lusinan anggota Partai Demokrat menandatangani surat yang meminta pemerintah menegaskan kembali penolakan AS atas "pemaksaan pengungsian permanen" rakyat Palestina dari Gaza. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement