Selasa 23 Jan 2024 20:01 WIB

Pastikan Keamanan Maritim, Selandia Baru Kerahkan Pasukan Pertahanan ke Laut Merah

Ketegangan naik di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal komersial.

Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).
Foto: EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Selandia Baru berencana mengerahkan tim bidang pertahanan beranggotakan enam orang ke wilayah Timur Tengah untuk menegakkan keamanan maritim di Laut Merah. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Pertahanan Judih Colling serta Perdana Menteri Christopher Luxon dalam pernyataan bersama mengatakan, pasukan tersebut tidak akan memasuki daerah Yaman.

"Serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial dan angkatan laut adalah ilegal, tidak dapat diterima dan sangat mengganggu stabilitas," ujar Luxon pada Selasa (23/1/2024).

Baca Juga

Luxon menyebut bahwa tim pertahanan "akan bergabung pada posisi pertahanan bersama kapal-kapal di Timur Tengah, sesuai dengan hukum internasional, dari markas operasional di wilayah tersebut dan di tempat lain". Pengerahan tersebut dimandatkan bakal berakhir paling lambat pada 31 Juli 2024.

Ketegangan meningkat di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang diduga memiliki keterlibatan dengan Israel. Houthi mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan gencar mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 25.295 jiwa sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement