REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel mengalami pukulan terkeras dalam satu hari sejak perangnya di Gaza. Pada Selasa (23/1/2024) Israel kehilangan 24 pasukannya sebanyak 21 diantaranya merupakan pasukan cadangan tewas saat roket peluncur granat mengenai tank dan dua gedung yang mereka coba ledakkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintah menggelar penyelidikan terhadap bencana tersebut dan Israel harus mengambil pelajaran dari insiden tersebut. Lebih dari 200 orang menghadiri pemakaman salah satu pasukan cadangan, Hadar Kapeluk yang peti matinya ditutup bendera Palestina.
Salah satu pelayat Jonathan Moore, teman Kapeluk mengatakan prajurit itu selalu bercahaya. Israela Oron dari Ben-Gurion University di Negev mengatakan total kematian tentara Israel yang kini 221 orang di Gaza akan menambah tekanan pada pemerintah.
"Semua orang berduka untuk para prajurit, masyarakat meminta jawab yang jelas mengenai tujuan dan akhir dari operasi di Gaza," katanya seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (24/1/2024).
Sementara itu, Israel mengepung Khan Younis, kota utama di selatan Gaza. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan tank-tank Israel menembaki Rumah Sakit Nasser diperkirakan puluhan orang terluka. Militer Israel belum menanggapi permintaan komentar mengenai penembakan ke rumah sakit.
Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah...