Senin 29 Jan 2024 17:54 WIB

Israel Klaim Ada Kemajuan dalam Negosiasi Sandera dengan Hamas

Israel mengungkapkan masih ada perbedaan pendapat yang besar.

Kerumunan warga menyambut bus yang membawa warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Kerumunan warga menyambut bus yang membawa warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel, setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Hamas mencapai kemajuan dalam perundingan pertukaran sandera, lapor Israeli Broadcasting Authority pada Ahad (28/1/2024).  Kemajuan itu dicapai dalam pertemuan puncak di Paris, Prancis, yang dihadiri oleh Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

“KTT Paris antara Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar mengenai perundingan pertukaran sandera dengan Hamas sudah berakhir, dan ada kemajuan dalam perundingan itu," kata badan penyiaran pemerintah Israel itu, mengutip sumber Israel yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga

Para pihak dalam KTT tersebut membahas rencana pembebasan secara bertahap warga Israel, sementara masih ada kesenjangan tuntutan antara Israel dan Hamas. “Para pihak dalam pembicaraan tersebut membahas gencatan senjata yang akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan dengan imbalan pembebasan sekitar 100 warga Israel yang disandera. Prioritas akan diberikan kepada anak-anak, perempuan, dan orang sakit, sementara Israel membebaskan sejumlah besar warga Palestina yang ditahan,” kata sumber tersebut.

Dalam pertemuan di Paris itu, Israel diwakili oleh kepala badan intelijen Mossad, David Barnea, dan kepala badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, Ronen Bar. Namun, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan masih ada perbedaan pendapat yang besar.

Kedua pihak akan terus membicarakannya dalam pertemuan selanjutnya pekan ini. Hamas, Qatar, atau AS belum menyampaikan pernyataan resmi mengenai dari pihak Israel tersebut. Hamas pun berulang kali menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan pertukaran sandera, sebelum ada kesepakatan senjata menyeluruh. Termasuk juga penarikan tentara Israel dari wilayah yang disusupinya.

 

sumber : antara, anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement