Rabu 31 Jan 2024 15:40 WIB

Netanyahu Ancam Terus Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel mengintensifkan operasi penggerebekan dan penangkapan terhadap warga.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Rumah warga di Tepi Barat yang dihancurkan Israel.
Foto: VOA
Rumah warga di Tepi Barat yang dihancurkan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan terus membunuh warga Palestina di Tepi Barat yang dituduhnya terlibat aktivitas terorisme. Hal itu disampaikan setelah sekelompok tentara Israel yang menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil memasuki Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, kemudian membunuh tiga warga Palestina di dalamnya.

Dalam pertemuan dengan pasukan Israel di Tepi Barat pada Selasa (30/1/2024), Netanyahu mengungkapkan, saat ini Israel sedang menghadapi perang. Dia menegaskan, perang tersebut tidak akan dihentikan hingga Israel meraih kemenangan.

Baca Juga

“Kita harus meraih kemenangan. Untuk melakukan hal ini, kita harus memperhatikan bidang lain, dan ini (Tepi Barat-red) adalah yang paling penting,” ujarnya, seperti dilansir lembaga penyiaran publik Israel, KAN.

“Kita telah memberantas 500 teroris di sini (Tepi Barat-red), termasuk hari ini di Jenin, dan masih banyak lagi yang akan menyusul,” tambah Netanyahu, menyinggung tentang aksi penyamaran sejumlah tentara Israel di Rumah Sakit Ibnu Sina dan membunuh tiga warga Palestina yang sedang dirawat.

Sejak perang di Jalur Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, situasi di Tepi Barat ikut memanas. Pasukan Israel mengintensifkan operasi penggerebekan dan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduga terafiliasi Hamas atau kelompok perlawanan Palestina lainnya yang berbasis di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 380 warga Palestina telah terbunuh dan 4.200 lainnya terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

Serangan pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga telah melonjak ke tingkat tertinggi sejak pecahnya konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Menurut data otoritas Palestina, pemukim Yahudi ekstremis melakukan 2.410 serangan tahun lalu. Setidaknya terdapat 22 warga Palestina tewas dibunuh oleh pemukim Yahudi ekstremis tahun lalu. Sebanyak 10 di antaranya menjadi korban selama tiga bulan terakhir.

Hingga saat ini pertempuran antara Israel dan Hamas serta kelompok perlawanan Palestina lainnya masih berlangsung di Gaza. Lebih dari 26.700 warga Palestina sudah terbunuh sejak Israel memulai agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement